Jumlahnya yakni 19.569 penerima. Namun nyatanya, banyak data penerima banprov yang keliru dan tidak tepat sasaran.
Di antaranya yang sudah mendapatkan PKH, BPNT, dan meninggal dunia masih juga masuk dalam data penerima bantuan Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Nasabah BRI Terima Bantuan BST Dampak Covid-19? Simak Faktanya
"Ternyata, data yang datang dari provinsi itu masih juga banyak data yang tidak tepat sasaran. Padahal sudah dikoreksi dan diverifikasi, datanya sudah dikirim ke sana. Ini juga menjadi dilema kami di bagian pendataan," ujar Lina.
Penyaluran bantuan yang dinilai tidak tepat sasaran ini, dikeluhkan oleh sejumlah RW. Seperti yang diungkapkan ketua RT 1 RW 2 Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, Jejen (53).
Ia menuturkan, upayanya untuk mengumpulkan KK dan KTP dari warga sesuai perintah pemerintah desa sia-sia.
Baca Juga: Cek Fakta: Bupati Pasuruan Dikabarkan Minta Dana Bakti Sosial Lewat Facebook, Ini Faktanya
Sebab, ternyata tidak ada satupun data warganya yang mendapatkan bantuan penanggulangan dampak Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut.
"Data penerima yang muncul ternyata tidak ada warga kami. Padahal waktu itu sudah diminta mendata warga yang berhak, termasuk mengumpulkan KK dan KTP-nya," jelas dia.
Hal serupa terjadi di Desa Cibalanarik Kecamatan Tanjungjaya, ditemukan warga yang sudah meninggal masih tercantum sebagai penerima bantuan.