Jerit Perajin Kue Tasikmalaya, Harga Bahan Baku Melonjak hingga Pesanan Tersendat Corona

- 1 Mei 2020, 16:30 WIB
POTRET Pengarajin kue di Kota Tasikmalaya.*
POTRET Pengarajin kue di Kota Tasikmalaya.* //KP/ ASEP MS

Pesanan kue datang jauh jauh hari sebelum lebaran bahkan ada yang pesan dari sebelum Ramadhan dengan jumlah pesanan mencapai kuintalan.

Baca Juga: Tewas Tenggelam, Dua Bocah Kakak Beradik Mengambang di Saluran Irigasi Sungai Cikunten

Namun, dikarenakan Ramadan tahun ini berbarengan dengan masa pandemik virus corona, pesanan menghilang entah kemana.

"Tahun kemarin mah pak, pesanan datang dari mana-mana, sekarang mah ga ada sama sekali, ini ada juga dari Bandung itupun jumlah pesenannya cuman sedikit, gak tau dikerjain gak tahu engga," ujar Etet.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Umat Islam di Arab Mendadak Murtad saat Pembukaan Gereja? Cek Faktanya

Etet juga mengatakan, jika sebelumnya saat menjelang lebaran dirinya bisa mempekerjakan karyawan untuk membuat kue pesanan pelanggan, saat ini paling hanya mempekerjakan sekitar lima orang pegawai itu juga anggota keluarga.

"Sekarang paling lima orang, itu juga keluarga semua," katanya.

Senada dengan Etet,  pengusaha kue rumahan lainnya di Kota Tasikmalaya cukup merasakan hal yang sama.

Baca Juga: Donald Trump Kini Sebut Punya Bukti Bahwa Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan

Mereka  menjerit dan kebingungan atas kenaikan gula pasir yang dirasakan sejak satu bulan belakangan ini.

Bahkan menurut mereka, tak hanya gula pasir yang harganya melambung tapi juga telur dan bahan baku lainnya.

"Tak heran jika kini puluhan pengrajin kue jelang Lebaran tidak lagi memproduksi kue alias nganggur," ujar Dedi, salah seorang pengrajin kue di Jalan Padasuka, Kelurahan Tawang Sari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x