Koordinator tim pemulasaraan jenazah Covid-19 RSUD dr Soekardjo, Ajat Sudrajat mengatakan, pihaknya mendapat masukan dari beberapa warga agar ketika jenazah pasien Covid-19 dimakamkan, khususnya Muslim, posisinya sebaiknya menghadap kiblat.
Namun kata dia untuk mengatur posisi jenazah ke arah kiblat cukup merepotkan jika menggunakan peti mati ukuran normal.
"Kita ada bantuan peti mati ukuran normal. Tapi, agar mayat bisa diposisikan menghadap kiblat, harus ditopang. Jadi kita agak kesulitan saat menggotong peti," kata dia.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 20 April 2020: Singaparna dan Tamansari Waspada Hujan Ringan
Karena itu ujar Ajat, pihaknya berinisiatif untuk membuat peti mati khusus jenazan pasien Covid-19 yang beragama Islam.
Peti dibuat lebih tinggi dan lebarnya dipersempit. Ukuran peti mati itu dibuat dengan panjang 200 sentimeter (cm), lebar 45 cm, dan tinggi 60 cm.
"Jadi kita buat memanjang ke atas agar mayat dapat diletakkan menghadap kiblat lebih mudah. Kita berusaha agar mayat itu sempurna dimakamkannya," kata dia.
Baca Juga: Aksi Tepuk Tangan Para Legenda Sepak Bola, Penghormatan pada Tenaga Medis di Seluruh Dunia
Menurut Ajat, peti mati itu belum sama sekali digunakan. Sebelumnya, petugas pemulasaraan jenazah RSUD dr Soekardjo selalu menggunakan peti mati ukuran normal yang telah tersedia untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Dengan adanya peti mati tersebut, ia berharap penguburan jenazah pasien Covid-19 akan lebih sempurna dari sisi agama.***