Kasus Mayat Siswi SMP Tasikmalaya Ditemukan di Gorong-gorong, Kerabat Sebut Korban Sering Alami Perundungan

- 29 Januari 2020, 11:20 WIB
Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat /

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Tasikmalaya dibuat terkejut terkait kabar penemuan Siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong pada Senin, 27 Januari 2020 kemarin.

Awalnya, masyarakat sekitar mencium bau busuk serta gorong-gorong yang airnya tersendat. Menyadari hal itu, warga berniat untuk menusuk-nusuk lubang got.

Namun, bukannya sampah yang menyendat, tapi warga dibuat kaget karena menemukan mayat perempuan yang masih lengkap menggunakan seragam pramuka.

Baca Juga: Mengenal Aktuaria, Program Studi Baru yang Kian Banyak Diincar Calon Mahasiswa karena Penting di Masa Depan

Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya terus menyelidiki laporan warga untuk mengetahui asal-usul kematian korban. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menemukan sebab pasti terkait kematiannya.

Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian berhasil mengungkap identitas korban. Ia bernama Delis Sulistina, siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.

Pihak kepolisian langsung menghubungi pihak keluarga korban. Ternyata, orangtua korban terlebih dahulu melaporkan kabar kehilangan putrinya pada Kamis, 23 Januari 2020 yang lalu.

Baca Juga: Virus Corona Trending di Korea, Fans K-Pop Boikot Konser demi Keselamatan Idola Mereka

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kabar Priangan, korban yang ditemukan tewas di gorong-gorong tersebut ternyata pernah mengalami kasus perundungan atau bullying sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.

Ia diduga sering di-bully dengan sebutan 'leupeut' (lontong, red.) oleh teman sekolahnya.  Ejekan 'leupeut' ini bermula ketika teman-temannya mengetahui profesi orang tua korban sebagai penjual 'leupeut' saat masih duduk di bangku SD.
 
Teman sebangku korban, Hasna Aprilia memberikan keterangan mengenai keseharian korban di sekolah. Ia membenarkan bahwa korban memang mendapat bully.
 
 
Hasna menuturkan, korban sering menangis ketika diejek dengan sebutan 'leupeut' oleh teman-temannya di sekolah.

Disinggung soal keseharian korban pada pihak sekolah, Wakasek Kesiswaan SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh mengungkap ia tidak pernah mendengar dan mendapatkan laporan terkait kasus bullying pada korban.

Sefulloh menuturkan, korban juga tidak pernah masuk konseling karena masalah bullying.

“Kalau untuk bullying saya tidak tahu, mungkin hanya candaan-candaan biasa sesama teman saja,” ujar Saefulloh seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kabar Priangan.
 
Baca Juga: Menyentuh Perasaan, 10 Soundtrack Drama Korea Paling Ikonik Sepanjang Dekade

Hal senada diungkap oleh Kepala SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Nina Nartalina, ia menyebut tidak ada kasus bully pada korban.
 
Nina mengungkap bahwa korban merupakan anak yang baik dan tidak pernah mempunyai masalah dengan guru dan teman-temannya.

“Tidak ada bullyan seperti itu, bahkan tadi juga semua siswa ikut berkumpul bersama, melaksanakan salat gaib untuk almarhumah sambil membaca surat yasin, ada wejangan. Mudah-mudahan almarhumah diterima di sisi Allah SWT,” ujar Nina seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kabar Priangan.
 
Baca Juga: Diisukan Makin Dekat Gabung Persib Bandung, Simak Sosok Wander Luiz yang Sempat Berkiprah di Liga Vietnam

Sementara menurut kerabat korban, Ade Munir menuturkan bahwa Delis yang masih duduk dikelas VII ini dikenal sebagai anak pendiam dan jarang main.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kabar Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x