Tak hanya itu, ia khawatir para penumpang kendaraan merupakan teroris. Namun kekhawatiran itu terjawab selepas penggerebekan terjadi.
Penumpang mobil misterius tersebut diduga merupakan petugas BNN melakukan penyamaran. Saat penggerebekan terjadi, Odih mengenali mobil yang dipakai mengintai tersebut ikut terparkir di lokasi kejadian.
Seperti diketahui, BNN menggerebek pabrik sumpit yang menjadi lokasi pembuatan pil PCC di di Jalan Syekh Abdul Muhyi, Kamnpung Awilega, RT 04 RW 08, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Dalam sehari, pabrik tersebut bisa memproduksi 120 ribu pil yang diedarkan ke berbagai wilayah.
Penggerebekan berlangsung pada Selasa 26 November 2019, pukul 14.45 WIB. Petugas BNN bekerjasama dengan BNN Provinsi Jawa Barat, BPOM dan Polda Jabar mencokok tiga terduga yang bekerja di pabrik tersebur.
Baca Juga: Produksi 120 Ribu Pil PCC Setiap Hari, BNN Gerebek Pabrik Sumpit di Tasikmalaya
Mereka masing-masing adalah MJP, 24 tahun, HE, 39 tahun dan SU, 38 tahun. Petugas menyita barang bukti berupa mesin cetak obat, mesin mixing, oven, alat press/packing, kompresor dan plastik pengemasan.
Selain itu, barang bukti narkoba golongan 1 jenis carisorodol berupa pil merk zenith yang disimpan dalamn karung plastik serta beberapa dus pil merek carnophen turut disita.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengungkapkan, penggerebekan pabrik pil PCC tersebut merupakan rentetan pengungkapan lain yang terjadi di beberapa lokasi.