Petugas BNN Sempat Dicurigai Sebagai Penculik dan Teroris

- 2 Desember 2019, 11:52 WIB
Polisi berjaga di rumah yang dijadikan pabrik pil PCC di Tasikmalaya.*
Polisi berjaga di rumah yang dijadikan pabrik pil PCC di Tasikmalaya.* /BAMBANG ARIFIANTO/PR/

TASIKMALAYA (PR)- Ada cerita menarik dalam penggerebakan pabrik pil PCC yang berkedok pabrik sumpit di Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Pada saat penggerebekan, petugas BNN yang melakukan pengintaian pabrik sempat diduga warga sebagai penculik anak dan teroris.

Hal ini diutarakan oleh salahseorang warga Odih Rohendi (56) warga Kampung/Kelurahan Gunung Gede, RT 2 RW 8, Kecamatan Kawalu.

Baca Juga: Komplotan Pencuri Spesialis Minimarket Berhasil Diringkus Polres Tasikmalaya

Sebelum penggerebekan, Odih mengatakan sempat curiga dengan aktivitas sejumlah orang sebelum penggerebekan Selasa 26 November 2019.

Odih melihat setiap hari ada mobil dengan penumpang sekitar 4-5 orang yang mengamati salah satu rumah. Namun yang membuat dia heran adalah hanya 1 orang dari dalam mobil yang keluar dan mengamati rumah.

Lantaran selama beberapa hari melakukan pengintaian, Odih mengaku hapal warna mobil yang digunakan oleh beberapa orang tersebut. Bahkan karena saking curiganya, dia memotret nomor plat mobil tersebut.

Baca Juga: Tengah Jadi Polemik, Dua Proyek Renovasi di Tasikmalaya Diklaim Rampung

"Takut penculik anak," ucapnya beberapa waktu lalu.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x