PR TASIKMALAYA - Dalam rangka mengajak lebih banyak pengguna KRL dalam menggunakan kartu uang elektronik, KAI Commuter menambah jumlah stasiun khusus untuk uang elektronik.
KAI Commuter terus melakukan sosialisasi dalam meningkatkan pengguna KRL yang menggunakan uang elektronik.
Selain melakukan sosialisasi, KAI Commuter juga mengadakan promo dimana dengan menukarkan Tiket Harian Berjaminan yang masih berlaku dengan Kartu Multi Trip (KMT) seharga Rp 10.000.
Kebijakan yang diambil oleh KAI Commuter sendiri sejalan dengan tren transaksi non tunai yang meningkat, terintegrasi dan lebih aman pada masa pandemi Covid-19.
Dalam masa promosi penukaran Tiket Harian Berjaminan atau THB menjadi KMT, pengguna KRL hanya perlu menambah Rp 10.000 untuk mengisi saldo awal.
Normalnya KMT dijual seharga Rp 30.000 dengan saldo yang telah terisi pada kartu sebesar Rp 10.000
Untuk kali ini pengguna KRL hanya cukup menukarkan THB dan melakukan isi saldo dalam nominal terkecil yaitu Rp 10.000
Terdapat 1.000 KMT yang akan disebar oleh KAI Commuter dalam program promo di sepuluh stasiun.
Stasiun yang mulai melayani transaksi kartu uang elektronik adalah Stasiun Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, dan Angke.
Ke depannya 10 stasiun tersebut tidak akan menerima transaksi Tiket Harian Berjaminan.
Program promosi penukaran THB ke KMT berlangsung mulai dari Jumat 26 Maret 2021.
Program promosi hanya berlaku pada hari-hari kerja selama tujuh hari.
Total terdapat 7.000 KMT dengan harga promo yang telah disiapkan oleh KAI Commuter.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman KAI Commuter, terdapat peningkatan terkait tren pengginaan pilihan uang elektronik seperti KMT, uang elektronik bank dan aplikasi tiket QR Code.
Baca Juga: Megawati Bicara Kedaulatan Pangan, Rizal Ramli: Minta Jokowi Pecat Menteri Pro Impor
Pada tahun 2020 penggunaan transaksi non tunai atau dengan uang elektronik mencapai 73,3 persen.
Sedangkan pada tahun 2021 mengalami peningkatan menadi 78,9 persen, sedangkan pada 10 stasiun yang mengalami perubahan sistem tiketing porsi transaksi dengan uang elektronik mencapai 77,1 persen.
Dengan kebijakan menggunakan uang elektronik ini memudahkan pengguna KRL agar tidak mengantri di loket untuk membeli atai mengisi ulang THB.
Dengan penambahan 10 stasiun tersebut maka terdapat total 19 stasiun yang telah melayani transaksi khusus uang elektronik.
Baca Juga: Gerindra Usung Prabowo di Pilpres 2024, Jimly Asshiddiqie: Ayo Partai Mana Lagi?Baca Juga: Gerindra Usung Prabowo di Pilpres 2024, Jimly Asshiddiqie: Ayo Partai Mana Lagi?
Selain dengan menggunakan kartu, pengguna KRL juga dapat menggunakan kode QR untuk melakukan transaksi dengan mengunduh melalui ponsel pintar masing-masing pengguna.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, penggunaan transaksi dengan sistim non tunai merupakan cara yang lebih aman.
Hal tersebut karena mengurangi transaksi dengan uang tunai yang dapat menjadi salah satu penularan virus Covid-19.
Berdasarkan dari data KAI Commuter sejumlah THB yang jumlahnya mencapai ribuan tidak pernah dikembalikan oleh pengguna KRL.
Data pada tahun 2020 jumlah THB yang tidak dikembalikan mencapai 2.995 tiket per hari sementara pada Februari 2021 THB yang tidak dikembalikan jumlahnya mencapai 2.732 tiket setiap harinya.
Dengan penggunaan uang elektronik tersebut mendukung pemerintah dalam mewujudkan cashless society dan adanya integrasi pembayaran yang dapat memudahkan masyarakat.***