Komunitas 'Sampah Cantik' Sulap Bantaran Sungai Ciloseh jadi Taman Bermain Warna-Warni

21 Februari 2020, 18:05 WIB
Komunitas 'Sampah Cantik' gotong royong membersihkan Sungai Ciloseh-Citanduy.* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Komunitas 'Sampah Cantik' yang berasal dari sekelompok perempuan Kampung Sindangsari, Kelurahan Panyingkiran. Kecamatan Indihiang. Kota Tasikmalaya, berhasil merubah kawasan Sungai Ciloseh yang tadinya kumuh menjadi taman bermain warna-warni.

Sungai Ciloseh merupakan anak Sungai Citanduy yang membentang melewati beberapa kecamatan kawasan tengah perkotaan Tasikmalaya.

Bantaran sungai yang dulunya kumuh, kini disulap menjadi taman bermain dan tempat duduk dengan warna perpaduan kuning dan biru untuk menarik perhatian masyarakat.

Baca Juga: Bikin Bangga Indonesia, Menpora Gelontorkan Rp 360 Juta untuk Atlet Angkat Besi di Kejuaraan Junior dan Remaja Asia 2020

Bantaran baru tersebut bisa juga dibuat untuk kongkow warga di sekitar gang sempit yang padat pemukiman penduduk itu.

Beberapa penerangan hias pun tampak terlihat di taman yang dulunya merupakan bantaran sungai yang kumuh dan dipenuhi sampah rumah tangga.

Setiap hari Jumat, warga sekitar bantaran Sungai Ciloseh terlihat kompak bergotong royong membersihkan lingkungannya tersebut.

Baca Juga: Sambut Hari Aktivitas Fisik Sedunia 2020, Kemenkes Adakan Virtual Run Challenge, Simak Syarat dan Ketentuannya

Sebelumnya kawasan sungai ini selalu dipenuhi sampah rumah tangga dan terlihat jorok dan kumuh, namun melalui kreativitas komunitas sampah cantik saat ini lebih terlihat tertata dengan rapih. Hal itu juga karena tingkat kesadaran kebersihan warga sekitar meningkat, manakala bantaran sungai sudah menjadi taman.

"Setelah ditata seperti ini warga yang mau buang sampah sembarangan jadi malu. Mereka justru sekarang kompak menjaga kebersihan bantaran sungai sebagai lingkungannya," jelas Kepala Seksi Pemerintahan dan Ketertiban Kelurahan Panyingkiran, Solihin saat gotong royong bersama komunitas 'Sampah Cantik' pada Jumat, 21 Februari 2020.

Komunitas 'Sampah Cantik' gotong royong membersihkan Sungai Ciloseh-Citanduy.* /KP/ASEP MS


Solihin menambahkan, anggaran untuk merubah wilayah kumuh bantaran sungai itu berasal dari Pemerintah Pusat melalui program Kotaku.

Namun, seluruh proses pembangunan dan penggunaan anggaran itu dilakukan oleh masyarakat setempat, mulai dari perencanaan sampai ke pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bergotong royong.

"Soalnya yang dibangun tempat atau lingkungan mereka. Ya, mereka juga yang merencanakan dan membangun. Mereka juga lah yang memelihara setelah jadi taman seperti ini," tambahnya.

Baca Juga: Dievakuasi dari Kapal Pesiar Diamond Princess, 170 Warga Australia Jalani Masa Karantina Kembali

Salah seorang anggota Komunitas 'Sampah Cantik' sekaligus Ketua RT kampung setempat, Yanti menambahkan, setelah dibangun penataan bantaran sungai di wilayahnya, membuat warga semangat menjaga kebersihan.

Bahkan, jika warga kedapatan ada yang membuang sampah sembarangan ke sungai akan didatangi langsung oleh RW dan RT setempat dan langsung ditegur.

Tetapi setelah penataan sungai ini selesai, seluruh warga di kampungnya jadi sadar bahwa kebersihan sungai selama ini dirasakan manfaatnya oleh warga sendiri.

Baca Juga: Setelah Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo, BPBD Kabupaten Tasikmalaya Sebut Tak Ada Laporan Kerusakan

"Ini dari kita oleh kita. Jadi bukan oleh kita untuk orang lain. Sekarang warga nongkrong jadi enak di taman pinggir sungai. Terus, anak-anak pun senang bermain di taman ini. Tak ada lagi bau sampah di sungai. Sungai bersih enak buat kami," ujar Yanti.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Pemeliharaan PSDA Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya selama ini pun dilibatkan membantu warga sekitar untuk menjaga kebersihan Sungai Ciloseh tersebut.

Dulunya, sungai ini sangat dipenuhi oleh sampah rumah tangga sampai bau menyengat selalu terasa jika dilewati masyarakat.

Komunitas 'Sampah Cantik' gotong royong membersihkan Sungai Ciloseh-Citanduy.* /KP/ ASEP MS


Namun, setelah dibangun penataan sungai, salah satunya membangun taman warna warni di sekitar pemukiman, kesadaran masyarakat tak buang sampah sembarangan ke sungai semakin meningkat.

"Kalau kita di dinas hanya bantu saja masyarakat. Kebetulan ada giat rutin pembersihan sungai oleh dinas. Kita juga dibantu oleh masyarakat yang aktif turun menjaga kebersihan sungai," katanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler