Tangis Rekan Sekolah Pecah saat Jenazah Delis Dimakamkan, Hasil Autopsi Diketahui dalam Dua Pekan

29 Januari 2020, 17:02 WIB
Jenazah siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Delis Sulistina dimasukkan keliang lahat.* //Kabar Priangan

PIKIRAN RAKYAT - Jenazah siswi SMP yang ditemukan tewas di sebuah gorong-gorong akhirnya dimakamkan Rabu, 29 Januari 2020 siang.

Delis Sulistina dimakamkan di pemakaman umum Sindangjaya, Kampung Gadong, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Suasana duka diiringi isak tangis keluarga korban dan teman-teman sekolahnya pecah ketika jenazah dimasukan ke liang lahat.

Baca Juga: Resmi Jadi Smartphone Piala Presiden ESports 2020, Berikut Spesifikasi Samsung Galaxy A71

Jenazah siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang masih dalam tahap penyelidikan polisi ini baru bisa dibawa pulang pihak keluarga setelah dilakukan autopsi oleh Tim Forensik di RSUD dr. Soekardjo dalam mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Sebelum dikebumikan, jenazah Delis sempat disalatkan oleh ratusan warga Tasikmalaya, beserta guru-guru sekolahnya pun turut menyalatkan jenazah almarhumah. Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa ke lokasi pemakaman umum.

Kasi SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Asep Rusyandi, Kepala Sekolah, guru, serta teman sekelas korban di SMPN 6 Tasikmalaya turut menggiring kepergian almarhum ke liang lahat.

Baca Juga: Jangan Salah Beli, Berikut Cara Memilih Barang untuk Rumah Tipe 36 Berkonsep Hunian Minimalis

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kabar Priangan, Ibu korban, Wati Candrawati yang ikut mengantarkan proses pemakaman putrinnya, nampak tak kuasa menahan air mata saat sang anak dimasukkan ke liang lahat.

Sepanjang hidupnya, Delis dikenal sebagai anak yang rajin ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah dan dilanjutkan dengan mengaji.

Tetangga almarhumah, Nyai mengatakan bahwa Delis biasanya datang ke masjid bersama Siilvia, sahabat sekaligus teman sekelasnya.

Baca Juga: Meski Hengkang, YG Entertainment Konfirmasi Partisipasi B.I di Album iKON Mendatang

Tak hanya untuk salat magrib dan mengaji, Delis kerap kali mengikuti pengajian ibu-ibu setiap Selasa malam dan pengajian bapak-bapak setiap Jumat malam. Tak aneh, warga setempat mencap Delis sebagai anak baik yang penyabar dan tak banyak tingkah.

Seperti dalam artikel Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, saat duduk di bangku sekolah dasar, Delis pernah dibully oleh teman-temannya dengan sebutan ‘leupeut’ (lontong, Red.).

Ia diejek teman-temannya hanya karena keseharian sang ibu sebagai penjual lontong di Pasar Cikurubuk. Meskipun demikian, Delis tidak pernah marah, paling-paling dia menangis pada teman sebangkunya.

Baca Juga: Temuan Jenazah Siswi SMP Tasikmalaya di Gorong-gorong Masih Misteri, Polisi Belum Pastikan Sebab Kematian

Perihal penyebab kematian anaknya, ibu korban Wati merasakan anak kesayangannya itu meninggal dengan tidak wajar.

Karena itu, Wati meminta pihak kepolisian dapat mengungkap tuntas penyebab kematian sang anak. Bila ada indikasi penyebab kematian Delis karena dibunuh seseorang, Wati meminta sang pelaku dihukum seberat-beratnya.***  

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler