Media Online Dinilai Tarik Minat Pemilih, Pengamat: Masih Banyak Paslon Tak Peka Lihat Potensi ini

- 6 November 2020, 17:45 WIB
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Adiyana Slamet
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Adiyana Slamet /www.instagram.com/vivere_adi/

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 menjadikan para calon kepala daerah mengkampanyekan dirinya melalui media daring (online) saat Pilkada Serentak agar tidak menimbulkan kerumunan.

Sehingga, persentase pengguna media daring di Jawa Barat berdasarkan data Pilkada serentak Gubernur tahun 2018 menembus hingga 32 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Kondisi tersebut pun dapat dimanfaatkan maksimal oleh pasangan calon (paslon) dari 8 kabupaten/kota di Jawa Barat yang bertarung di Pilkada serentak 2020 untuk menarik minat pemilih.

Baca Juga: Jelang 10 November, Berikut 6 Orang yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional

"Termasuk dalam penyampaian visi misi, serta mempromosikan diri se-kreatif mungkin memanfaatkan perkembangan teknologi," ujar Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Adiyana Slamet, pada Jumat 5 Oktober 2020 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam RRI.

Ia juga menilai, pandemi Covid-19 yang masih mewabah bertepatan dengan perhelatan pesta demokrasi.

Sehingga, hal tersebut dapat memberikan warna lain dan tantangan baru yang harus dihadapi oleh seluruh kontestan di berbagai daerah.

Baca Juga: Serukan Perang Total, Trump Jr: Berhenti Terlihat seperti Republik Pisang

"Tingginya masyarakat Jabar yang aktif di media sosial menembus 32 persen dari jumlah DPT-nya, bisa menjadi acuan bahwa media sosial bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi politik pada segemntasi pemilih pemula dan generasi milenial," tutur Adiyana.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x