“Nanti akan bergeser ke wilayah Tengah seperti Bandung, dan sekitarnya hingga Desember, lalu puncaknya di bulan Januari Februari merata ke seluruh Jabar," tambahnya.
Baca Juga: Kementerian Agama Siap Dukung UMKM Sediakan Produk Halal
Beberapa langkah kesiapsiagaan sedang dilakukan BPBD Jaawa Barat, dan BPBD Kabupaten Kota serta instansi lain seperti PU, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.
"Kami sedang meningkatkan kesiapsiagaan bersama BPBD kabupaten kota di antaranya rapat koordinasi kontigensi,dan rencana aksi di tingkat provinsi dan kabupaten kota,” lanjut Dani.
Bahkan siap siaga secara fisik dan virtual dengan kecanggihan teknologi meningkatkan serta memudahkan dalam komunikasi, dan koordinasi.
Baca Juga: Ditolak Mendarat di Indonesia, ini Kemampuan Canggih Pesawat P-8 Poseidon Milik AS
Diharapkan hal ini bisa membantu dan mempermudah pada saat bencana terjadi dan membuat simulasi mitigasi bencana.
“Kemudian apel siaga baik secara fisik maupun virtual, selanjutnya simulasi mitigasi dan terakhir adalah susur sungai," ujarnya.
Menurut Dani, kebanyakan bencana hidrometeorologi itu berasal dari sungai. Oleh karena itu, susur sungai bertujuan memeriksa keadaan sungai untuk memastikan tidak ada hambatan aliran air.
Baca Juga: Hadapi Hidrometeorologi, BNPB Imbau Masyarakat Terapkan Mitigasi Bencana