Sukseskan Perpanjangan PSBB Bodebek, 5 Kepala Daerah Kembali Minta KRL Berhenti Sementara

- 27 April 2020, 12:30 WIB
BUPATI Bogor, Ade Yasin rapat bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan perwakilan Bupati Bekasi di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 26 April 2020.*
BUPATI Bogor, Ade Yasin rapat bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan perwakilan Bupati Bekasi di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 26 April 2020.* //M Fikri Setiawan/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tengah dilakukan di wilayah Bodebek. Menuju PSBB sukses, terbatasnya akses transportasi dinilai menjadi kunci.

Untuk itu, lima kepala daerah Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) akan kembali mengusulkan pemberhentian sementara kereta rel listrik (KRL).

"Kami lima kepala daerah akan tetap mengusulkan kepada Kemenhub untuk menghentikan sementara KRL selama PSBB," kata Bupati Bogor, Ade Yasin usai rapat bersama kepala daerah Bodebek di Pendopo Bupati Bogor pada Minggu sore, 26 April 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Undangan Doa Bersama Pengasuh Pesantren se-Jawa Timur, Simak Faktanya

Dalam pandangan Ade, ia menyesalkan tidak adanya perubahan operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek saat penerapan PSBB dengan sebelum diterapkan PSBB.

"Paling tidak membatasi, menutup stasiun tertentu dan menyeleksi orang-orang yang akan bepergian menggunakan KRL," ungkap Ade dalam pernyataan yang dilansir dari Kantor Berita Antara.

Selain itu, rapat bersama tersebut menghasilkan kesepakatan antara lima kepala daerah Bodebek untuk memperpanjang masa penerapan PSBB selama 14 hari ke depan. Ini terhitung sejak habisnya pemberlakuan tahap satu pada 28 April 2020.

Baca Juga: Ilmuwan Rusia Klaim Bahwa Kemungkinan Tiongkok Ciptakan Virus Corona Makin Terlihat Jelas

Lebih lanjut, Ade Yasin menyebutkan, hasil penelusuran terhadap rata-rata pasien positif terinfeksi Covid-19 berdomisili di Kabupaten Bogor. Ade menilai, mereka tertular virus tersebut saat berada di dalam KRL.

"Kami yakin salah satu penyebab maraknya positif itu karena KRL. Dari data yang ada rata-rata dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta," ujarnya.

Sebelumnya, Ade Yasin bersama empat kepala daerah lain di Bodebek sudah mengusulkan mengenai pemberhentian sementara KRL. Kemudian dibalas dengan surat pemberitahuan dari Kemenhub Nomor: KA.207/1/2. PHB.2020 tentang Pengaturan Pembatasan Operasi KRL Jabodetabek.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Indonesia Satu-satunya Negara yang Membebaskan Napi saat Pandemi Covid-19

Dalam surat respon tersebut, terdapat poin empat yang menjelaskan bahwa permohonan pemberhentian sementara KRL tidak memungkinkan, meski dalam situasi PSBB.

Namun demikian, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan akan tetap mengoperasikan perjalanan KRL dengan pola operasi yang sama sejak pemberlakuan PSBB di wilayah DKI Jakarta dan kota-kota sekitarnya (Bodebek).

Bahkan jam operasional KRL masih sama, yakni pukul 06.00-18.00 WIB dengan keberangkatan kereta pertama dari wilayah penyangga Jakarta pukul 05.00 WIB.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x