Dispusipda Jabar Gagas Kolecer dan Candil, Atalia Kamil: Tingkatkan Minat Masyarakat Jabar Gemar Baca

- 6 Maret 2020, 13:52 WIB
BUNDA Literasi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya berharap semangat membaca warga bisa ditingkatkan melalui dua inovasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jabar, yakni Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).*
BUNDA Literasi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya berharap semangat membaca warga bisa ditingkatkan melalui dua inovasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jabar, yakni Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).* /Humas Jabar/

PIKIRAN RAKYAT - Atalia Praratya Kamil diketahui hadir dalam peresmian Duta Baca Jawa Barat di Gedung Pustaloka Dispusipda Jabar, Kota Bandung pada Rabu, 04 Maret 2020.

Dalam kesempatannya, Bunda Literasi Jabar juga mendapati dua inovasi baru dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jabar. Dua inovasi baru itu, yakni Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Maskapai Penerbangan Flybe Dinyatakan Bangkrut

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dua inovasi baru yang digagas Dispusipda Jabar diharapkan berdampak pada peningkatan minat baca masyarakat Jabar.

Atalia Praratya Kamil mengapresiasi kerja Dispusipda yang terus menghasilkan program-program terbaru. Kolecer dan Candil menjadi bukti gelora semangat Dispusipda, sehingga diharapkan ini akan setimpal dengan hasil dalam masyarakat nanti.

“Berbagai program sudah dilakukan oleh Dispusipda Provinsi Jawa Barat untuk menggelorakan semangat membaca bagi seluruh masyarakat Jawa Barat.

Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Stasiun KA dan Bandara Kota Tasikmalaya Dilengkapi Thermal Scanner

"Terkait dengan data, Jawa Barat ini sedang-sedang saja sebetulnya, tapi kita ingin lebih banyak lagi masyarakat Jawa Barat yang mau untuk membaca,” ucap Atalia

Meskipun, kecepatan membaca masyarakat Jabar memang masih dibawah rata-rata. Namun Atalia meyakini animo masyarakat terhadap Kolecer dan Candil dinilai mampu mendongkrak minat baca di Jabar.

“Kalau saya keliling kota/kabupaten, dari daya kecepatan membaca masyarakat remaja di Jawa Barat ini masih perlu ditingkatkan lagi. Jadi kalau minimal 250 kata per menit, kita masih di bawah itu,” terang Atalia.

Baca Juga: Imbas Dua Kasus Virus Corona, Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Mulai Terkena Inflasi

Pun begitu, Atalia amat optimis akan keberhasilan sejumlah program Pemprov Jabar yang meningkatkan minat baca. Ia berharap sejumlah program itu akan memengaruhi kebiasaan masyarakat untuk gemar membaca.

“Tetapi saya sangat optimis dengan program yang dilakukan oleh pemerintah, ada Kolecer, Candil, ada juga Makan Jengkol (Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi) dan lainnya, mudah-mudahan ini juga bisa mengintervensi supaya lebih banyak lagi masyarakat yang mau gemar membaca,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Atalia juga menyampaikan pandangannya bahwa seseorang yang malas membaca akan mudah diperdaya.

Baca Juga: Dampak Wabah Virus Corona, BI Sebut Tiga Sektor Ekonomi Kena Imbasnya

Lebih lanjut, Atalia menerangkan beberapa efek negatif dari malas membaca, di antaranya seseorang bisa menjadi kurang berwawasan hingga mudah percaya berita bohong (hoax), mudah terprovokasi, sulit mendapat pekerjaan akibat kalah bersaing, dan cepat pikun.

“Ini sangat berbahaya sekali. Mereka yang sekarang misalnya tidak toleran, itu biasanya mereka kurang banyak bergaul dan kurang banyak membaca,” jelas Atalia.

Gemar membaca akan meluaskan wawasan, pengetahuan dan mengasah pola pikir kritis. Namun, gemar membaca juga bisa memberi kekuatan bagi daya ingat, menghilangkan stres, menangkal penyakit pikun, dan menjaga otak tetap aktif dan tajam.

Baca Juga: Terjaring Razia, Terduga Residivis Curanmor asal Garut Diamankan Petugas Satlantas Kota Tasikmalaya

“Saya kira ini penting sekali bagaimana gemar membaca itu bisa membuka wawasan seluruh masyarakat Jawa Barat dan Indonesia,” kata Atalia.

Di sisi lain, Kepala Dispusipda Jabar Riadi melaporkan e-book yang ada hampir terjual semua setiap hari lewat Candil.

“Kalau Candil, itu aksesnya hampir semua e-book yang ada di kita itu sold out terus setiap hari. Apalagi kalau (buku) yang di Kolecer, saya dapat laporan dari Cianjur dan Cirebon, itu kurang bukunya. Ini signifikan sekali dalam (meningkatkan minat) membaca buku,” jelas Riadi.

Baca Juga: Faktor Banjir Awal Tahun, Penjualan Mobil Honda Alami Peningkatan di Luar Pulau Jawa

Sedangkan terkait program Kolecer, Riadi mengonfirmasi sekitar 400 buku yang tersedia di masing-masing Kolecer masih kurang memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sebenarnya kalau minat baca masih cukup tinggi. Kita berharap dua buku harus dibaca oleh satu orang anak, kita sedang mengusahakan itu. Jadi bukunya itu kita dekatkan dengan masyarakat.

"Oleh Kang Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) kita diminta mengembangkan Kolecer dan Candil,” tutup Riadi dalam penjelasannya.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x