Lewat Persilangan Kopi Robusta dan Kopi Kipas, Ciamis Siap Jadikan Kotanya sebagai Sentra Unggulan Kopi

- 9 Februari 2020, 11:33 WIB
PERKEBUNAN kopi di Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.*
PERKEBUNAN kopi di Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.* /Kabar Priangan//

PIKIRAN RAKYAT – Upaya untuk menjadikan pemerintah Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis menjadi sentra komoditas kopi sebagai produk unggulan bukan hanya sebatas wacana.

Kepala Desa Buniseuri Maman Sulaeman bersama warga setempat menanam bibit kopi jenis robusta di blok Pasir Luhur Dusun Pari Desa buniseuri seluas 15 hektare.

Upaya tersebut kini mulai dilakukan untuk mewujudkan impiannya itu. Pada tahun 2020 ini, Pemerintah Desa Buniseuri telah menanam 10.000 batang bibit kopi jenis robusta di lahan seluas kurang lebih 15 hektare.

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Ketua DPRD Tasikmalaya: Penyampaian Pers Harus Cerdaskan Masyarakat

Bibit kopi hasil persilangan kopi robusta dengan kopi kipas ini dikembangkan melalui teknik tumpang sari, yang tumbuh bersama dengan pohon albasia dan pohon kayu manis.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Kabar Priangan, penanaman kopi robusta tersebut untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat juga.

Jadi, ketika sudah berbuah nantinya, masyarakat tidak hanya sekedar panen kopi, tetapi mereka bisa menikmati perkebunan kayu manis dan albasia.

Maman berharap Desa Buniseuri dapat mengembangkan segala potensi yang ada untuk kemajuan Desa dan kesejahteraan masyarakat melalu dana desa yang sudah disediakan. 

Baca Juga: Terjadi Lagi, Penemuan Mayat Kini Terjadi di Kolam Ikan Lele Milik Seorang Warga Tasikmalaya

Tidak hanya program pembangunan infrastuktur, pemberdayaan masyarakat juga harus menjadi pioritas dalam mewujudkan Desa Buniseuri yang tangguh dan mandiri.

“Kami selalu berpikir untuk menciptakan inovasi di Desa Buniseuri ini yang ke depanya diharapkan dapat menjadi salah satu penopang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, serta kemajuan Desa Buniseuri,” ujar Maman.

Menurut Maman, alasan untuk mengembangkan kopi selain mendukung program Pemkab Ciamis yakni karena harga kopi tidak pernah diharga standar

Baca Juga: PKL di Tasikmalaya Tampak Kumuh dan Hambat Lalu Lintas, Warga Dorong Pemerintah kota Lakukan Penataan

Media tanam tidak diharuskan pada lahan yang luas atau kosong dari tanaman lainya, dan yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan yang terbilang cukup gampang.

“Tanaman kopi berumur cukup panjang, dan harga komoditi perkebunan yang terbilang cukup stabil adalah salah satunya kopi. Penanamanya, bisa dilakukan tumpang sari, jadi manfaatkan lahan yang ada dengan maksimal,” tambahnya. ***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Kabar Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x