PR TASIKMALAYA- Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji berharap program One Pesantren One Product atau OPOP tidak hanya membuat pesantren mandiri secara ekonomi.
Namun, diungkapkan Kusmana Hartadji, OPOP pun diharapkan mampu menghidupkan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat di sekitar pesantren.
“Apalagi pesantren menyimpan potensi yang besar sebagai penggerak ekonomi masyarakat,” tutur Kusmana Hartadji dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis, 10 Juni 2021.
Selain itu, Kusmana Hartadji pun berharap dengan program OPOP mampu menumbuhkan pengusaha-pengusaha baru di pesantren.
“Pesantren maju, ekonomi (di pesantren) berkembang. Jika usaha pesantren berkembang manfaatnya tidak hanya dirasakan pesantren itu sendiri, tetapi masyarakat sekitar,” kata dia.
Berdampak pula pada pemulihan perekonomian regional, bahkan pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Berikut Jadwal dan Tarif KA Baturaden Ekspres Relasi Purwokerto - Bandung PP
Sebelumnya, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat tengah membuka audisi OPOP untuk 2021.