Perbanyak Gedung dan Mobil Vaksin, Pemprov Jabar Percepat Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua

- 10 Maret 2021, 13:40 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua dengan memperbanyak mobil vaksinasi.*
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua dengan memperbanyak mobil vaksinasi.* /Humas Pemprov Jabar
PR TASIKMALAYA - Guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memperbanyak gedung-gedung dan mobil vaksin.
 
Hal itu dikhawatirkan apabila vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat tidak dipercepat, maka kekebalan kelompok akan sulit terwujud dan vaksin nantinya akan kedaluarsa.
 
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Jawa Barat telah dimulai sejak 24 Januari 2021 dengan target sebanyak 6,6 juta orang. 
 
 
Target penerima vaksin tersebut terdiri dari lansia, petugas publik, dan pedagang, kemudian tenaga kesehatan yang belum melakukan vaksinasi pada tahap pertama.
 
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tidak ada yang tahu pasti berapa lagi varian virus Covid-19 yang akan muncul.
 
Maka dari itu, jika vaksinasi hanya mengandalkan puskesmas atau rumah sakit maka kekebalan kelompok akan terkejar waktu. 
 
 
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil atau Kang Emil di Gedung Sate pada Senin, 8 Maret 2021
 
"Kami sudah menyimpulkan Jabar tidak akan cukup hanya mengandalkan puskesmas. Karena itu Jabar akan menggunakan gedung-gedung besar sebagai andalan utama.
 
"Puskesmas sehari hanya bisa 60 orang, tapi gedung bisa 1.000-2.000 suntikan per hari," Kata Ridwan Kamil dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Pikobar.
 
 
Selain menyediakan gedung untuk pelaksanaan vaksin, Pemprov Jawa Barat juga akan mengadakan mobil vaksin yang ditujukan untuk penerima kelompok lansia.
 
Untuk pengadaan mobil vaksin yang dikirim ke beberapa daerah, Satgas Covid-19 Jawa Barat telah melakukan kerja sama dengan Polda Jabar
 
"Mobil-mobil vaksin sudah siap ditambah, yang dari Polda Jabar akan mulai dikirim ke Karawang atau Bogor sebagai penugasan pertamanya," kata Kang Emil. 
 
 
Kang Emil menuturkan bahwa pemberian vaksin Covid-19 pada tahap kedua harus beres pada bulan Juni 2021.
 
Apabila target 6,6 juta orang yang menerima vaksin meleset dari Juni 2021 maka vaksin akan kedaluwarsa.
 
"Kita punya target 6 juta lansia dan profesi rawan harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat vaksinnya akan kedaluwarsa. Jadi kita sedang kejar target itu," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat itu.
 
 
Untuk penambahan gedung dan mobil vaksin akan mulai dilakukan pada minggu ini dengan prioritas tenaga kesehatan yang terlewat dan lansia.
 
Sementara itu, pemberian vaksin bagi petugas publik telah dilaksanakan untuk 570 ASN Pemda Provisi Jawa Barat dan sebanyak 1.600 dosen di Institut Pertanian Bogor.
 
“Kita akan fokus pada manajemen vaksinasi, minggu ini penyuntikan untuk lansia akan massal dilakukan di seluruh daerah," sebutnya. 
 
 
Gubernur mengatakan, untuk tenaga vaksinator masih cukup, karena terdapat vaksinasor dari TNI / Polri yang membantu vaksinator eksisting.
 
"Vaksinator kita ada 11.000 orang dan ditambah oleh beberapa ribu dari TNI/Polri, sementara masih memadai," ucapnya.
 
Mantan Wali Kota Bandung itu menyebutkan, jika vaksinasi selesai tepat waktu maka Jawa Barat akan mendapatkan jatah vaksin lanjutan.
 
 
Pemerintah pusat hanya akan memberikan pasokan vaksin kepada daerah yang cepat menyelesaikan vaksinasi. 
 
"Suplai vaksin dari pusat dicicil, dilihat dulu beprestasi atau tidaknya, makanya saya dorong vaksinasi ini agar cepat supaya datang lagi tahap berikutnya," terangnya.
 
Kang Emil juga menyampaikan mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Barat, yang kini nihil zona merah di kabupaten/kota dan menjaga konsistensi ini selama dua pekan. 
 
 
"Update minggu ini mayoritas berita baik. Jabar menjaga konsistensi tidak ada zona merah dalam dua minggu ini. Mudah-mudahan bisa dipertahankan," ungkapnya.
 
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat juga akan berfokus kepada PPKM Mikro di seluruh desa di Jawa Barat dalam meminimalkan penularan Covid-19
 
Sampai saat ini, masih terdapat RT, RW, kelurahan atau desa yang masih zona merah. 
 
 
"Kami juga akan fokus pada PPKM. Kalau di-zoom pada skala RT, RW, desa/ kelurahan, masih ada zona merah karena itu kita akan memberi dukungan berupa pengetesan rapid antigen sehingga mereka mengisolasi dengan baik," ujar Kang Emil.
 
"Kami harap perekonomian yang sudah membaik ini juga terus dipertahankan secara umum," tutupnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PIKOBAR PROVINSI JAWA BARAT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x