Ia pun meminta warga untuk tidak berkerumun di lokasi jalan yang telah ditutup.
"Penutupan jalan itu bukan car free night. Kita menutup agar tidak ada kerumunan," tegas Asep dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Humas Kota Bandung.
Diketahui, beberapa hari lalu Jalan Dipatiukur yang mengalami penutupan jalan masih tetap menimbulkan kerumunan.
Hal tersebut diungkapkan salah satu warganet di Twitter @PrasNugrahadi yang diunggah pada Senin 21 Desember 2020.
Baca Juga: Pastikan Pendidikan di AS Berkualitas, Biden Tunjuk Guru Senior Jadi Sekretaris Menteri Pendidikan
Menurutnya, penutupan jalan tidak berpengaruh terhadap keramaian di Jalan Dipatiukur.
Malahan jalan tersebut semakin ramai karena jalan yang ditutup bukan titik pusat keramaian di Jalan Dipatiukur.
"Bener sih jalan DU ditutup, tapi kerumunan mah masih tetep lanjut. Jalannya jadi makin ruwet dan ramai. Ruas yg ditutup juga bukan titik pusat keramaian di DU.
Punten pisan @Satpolppbdg
@OdedMD ini kesannya kebijakannya cuma formalitas aja.
@PRFMnews," tulis pemilik akun Twitter @PrasNugrahadi.