Warga Depok Divaksin Covid-19 Mulai November, Ridwan Kamil: Sebagai Titik Simulasi Penyuntikan

22 Oktober 2020, 21:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR


PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan warga Depok akan dilakukan vaksinasi untuk kekebalan tubuh terhadap Covid-19 mulai November 2020.

"Vaksinasi merupakan salah satu cara penanggulangan Covid-19 dengan cara menaikkan imunitas bagi orang-orang yang sehat melalui vaksin," kata Ridwan Kamil pada Kamis 22 Oktober 2020 dikutip Pikiran.Rakyat-Tasikmalaya.com dalam RRI.

"Di Provinsi Jabar dengan Depok sebagai titik simulasi sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin," lanjutnya.

Baca Juga: Dituding Tidak Berpihak pada Rakyat dalam UU Cipta Kerja, Mahfud Singgung Masalah Wewenang

Ia juga menjelaskan, terdapat dua jenis vaksin yang bakal di distribusikan kepada masyarakat.

Vaksin tersebut adalah vaksin import dan vaksin produksi dalam negeri.

Untuk tahap pertama, vaksin import yang bakal terlebih dahulu diberikan kepada masyarakat.

Akan tetapi, pihaknya belum mendapat kepastian jadwal pendistribusian vaksi tersebut karena sedang menunggu lolos dari BPOM dan MUI untuk ke halalannya.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Berbasis Padat Karya Lewat Mangrove, Petani Bisa Dapat Rp8,5 Juta

"Karena ada pertanyaan apakah halal atau tidaknya proses dan konten vaksin tersebut. Layak edar atau tidak, nah ini domainnya ada di pemerintah pusat," terangnya.

Vaksin kedua adalah produksi dalam negeri oleh Bio Farma, Bandung, yang mana Ridwan sendiri merupakan relawan tes vaksin pada 2 Oktober 2020 lalu.

Ridwan mengatakan, untuk mengetahui apakah vaksin tersebut berhasil meningkatkan kekebalan tubuhnya akan diketahui pada Desember 2020 atau Januari 2021 nanti.

"Nah, sebelum vaksin itu nanti hadir, provinsi Jabar ingin menjadi provinsi yang paling siap dalam manajemen koordinasi pelaksanaan vaksin," ujarnya.

Baca Juga: BUMN Rombak Jajaran Direksi Bulog, Ubah Jumlah Redaksi Hingga Nomenklatur

"Kalau vaksin yang tipe kesatu yang import itu ternyata berhasil lolos uji BPOM maka memang arahnya adalah wilayah Jabodetabek dan Banten," sambungnya.

Di Jawa Barat, lanjut Ridwan, penyumbang penambahan kasus Covid-19 70 persennya berada di Bodebek.

Sehingga pihaknya akan mendahulukan vaksinasi warga Bodebek, dengan prioritas Kota Depok, sebagai kota pertama yang menerima vaksin.

"Nah, di dunia setelah ada vaksin statistik penularan itu turun, sebagai contoh cacar. Mudah-mudahan hal yang sama bisa terjadi dengan vaksin Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga: Digelar Hari ini, Berikut Strategi Trump dan Biden dalam Debat Capres Terakhir

Tujuan simulasi ini, sambung Ridwan, untuk mengukur kesiapan infrastruktur di Kota Depok dan Jabar untuk melaksanakan vaksinasi massal.

Apabila jumlah puskesmas yang ada tidak mencukupi, maka ada kemungkinan penggunaan gedung serbaguna, GOR bulutangkis sebagai tempat pem-vaksinan.

"Karena urutannya kan tadi, mulai dari cuci tangan, cek surat-surat, pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin, protokol 30 menit pasca penyuntikan untuk memonitor apakah ada reaksi dari vaksi terjadap recipient. Kemudian nanti ketahuan, satu puskesmas dalam satu hari kerja bisa melayani berapa jumlah pem-vaksinan," jelasnya.

"Karena vaksin Covid-19 di suntikan dua kali kepada orang yang sama dengan jarak 30 hari dari pem-vaksinan pertama," tambahnya.

Baca Juga: Permudah Wisatawan, Manfaatkan Layanan Angkutan Wisata Gratis di Banyuwangi dari Kemenhub dan Damri

Jika jumlah tenaga medis tidak mencukupi, pihaknya akan membuka rekrutmen relawan sesuai kriteria sebagai tim penyuntik dan tim panitia.

"Detil-detil itu yang sedang kita antisipasi. Nanti hasilnya ketahuan, untuk menyuntik mayoritas masyarakat Jawa Barat butuh 30 hari kah, 45 hari kah, 3 bulan? Kita tidak tahu, ini sedang di hitung," pungkasnya.

Sebelumnya, Kang Emil mengatakan, sebanyak 9.1 juta masyarkat Indonesia rencananya akan di vaksinasi pada November hingga Desember 2020.

Dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat dari tiga produsen vaksin luar negeri.

Baca Juga: Masih Jadi Polemik, Sektor Transportasi Penerbangan Justru Sambut Baik UU Cipta Kerja

Terkait itu, Kang Emil mengajukan 3 juta vaksin diperuntukkan bagi warga Jawa Barat, khususnya untuk daerah epidemologi tinggi yaitu Bodebek.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler