Lakukan Sidak, Pemkab Garut Pastikan Stok Kebutuhan Dasar Warga Aman Termasuk Masker

8 Maret 2020, 12:06 WIB
ILUSTRASI. Penampakan satu bungkus masker berisi dua potong yang disediakan Kimia Farma untuk mengantisipasi penimbunan masker di tengah kasus virus corona di Indonesia. /Amir Faisol/PR

PIKIRAN RAKYAT - Tim Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Garut melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pusat perbelanjaan swalayan dan toko-toko obat pada Kamis, 05 Maret 2020.

Tim POM yang dipimpin Tri Cahyo Nugroho ini didampingi dari Disperindag, Polres Garut, Dinkes, Satpol PP, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT), Dinas Ketahanan Pangan (DKP), termasuk Diskominfo Garut.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs resmi Pemerintah Kabupaten Garut bahwa sidak ini dilakukan untuk memastikan stok makanan dan obat-obatan aman di kalangan masyarakat. Pun begitu, sidak ini juga ditujukan untuk menginspeksi keberadaan masker yang dikabarkan stoknya kian menipis.

Baca Juga: Seorang Dokter Dinyatakan Positif Virus Corona, Puluhan Pasiennya Langsung Dikarantina

Tim POM yang dipimpin Tri sudah mendapat izin dari Sekda Kabupaten Garut untuk melakukan aksi sidak ke lapangan ke tempat-tempat pengolahan obat dan makan.

"Hari ini kita terbagi dua tim, tim pertama sidak ke pasar swalayan dan supermarket, dan tim yang kedua ke toko obat-obatan, tujuannya sendiri tidak ada lain untuk memastikan masyarakat aman dalam mengkonsumsi obat dan makan," ujarnya.

Tri menambahkan, di tahun kemarin sidak dapat dilakukan dua hingga tiga kali, tetapi tahun sekarang sudah dilakukan sebanyak 8 kali. Peningkaan sidak ini didasarkan pada frekuensi pengawasannya yang lebih ketat.

Baca Juga: Dinkes Kabupaten Bogor Gelar Konferensi Pers, Bahas Virus Corona hingga Stunting

Berdasarkan hasil dari lapangan, sidak ini juga berkaitan dengan maraknya virus corona, karena ketersedian masker dan handsanitizer. Bahkan, muncul juga isu masker hilang di pasaran dan bila ada harganya akan melambung tinggi.

"Setelah kami sidak ternyata gak ada, beberapa apotek penjual masker pertama gak ada dan stoknya sangat sedikit sekali dan dari distribustornya harganya mahal, handsanitizer di supermarkat yang kami temui juga kosong, kenaikan harga bukan di tingkat pengecer melainkan dari distributornya sudah mahal," ungkapnya.

Selain itu, Di lapangan juga pihaknya menemukan salah satu apotek yang perijinannya belum di perpanjang.

Adapun Sidak ini dilakukan untuk memastikan  masyarakat  merasa aman dengan ketersediaan bahan makanan. Juga memastikan pula ketersedian masker dan handsanitizer di tingkat pengecer memang sudah menipis sekali.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemkab Garut

Tags

Terkini

Terpopuler