Tahun 2020, 60.000 Ibu Hamil akan Melahirkan, Wakil Bupati Garut: Waspadai Angka Kematian Ibu dan Bayi

12 Februari 2020, 08:15 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meninjau lokasi dibangunnya RSUD Limbangan di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut pada Selasa, 4 Februari 2020.* //Galamedia News

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona memang sedang banyak diperbincangkan dalam waktu dekat ini, banyaknnya korban meninggal hingga mencapai ratusan orang membuat isu tersebut menjadi trending topik di seluruh dunia bahkan Indonesia.

Namun, walaupun virus corona sedang ramai diperbincangkan, Wakil Bupati Garut tetap mengingatkan terkait isu utama yang harus terus di waspadai dan digarap.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Humas Kabupaten Garut, Helmi Budiman mengingatkan, isu virus corona jangan mengalihkan isu utama yang sebenarnya harus diselesaikan, yaitu pengurangan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Februari 2020, Aries Kendalikan Diri dan Cancer Bersabarlah

Menurutnya, jumlah ibu yang akan melahirkan di Garut pada tahun 2020 akan ada sebanyak 60.000, dimana 20 persen-nya berisiko dan harus diperhatikan.

Hal itu disampaikannya saat membuka acara Pertemuan Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV), di Hotel Harmoni, Jalan Raya Cipanas Baru pada Selasa, 11 Februari 2020.

Pertemuan dihadiri lengkap berbagai unsur, antara lain Disnakertrans, Dinsos, Dinas Kominfo, para kepala dan dokter puskesmas, para direktur rumah sakit se-Kab. Garut, PT. Changsin Garut, PT. Cahaya Terang Abadi, dan PT. Danbi Internasional, serta unsur lainnya.

Baca Juga: Alami Pusing Selama 24 Jam, Berikut 8 Cara Obati Sakit Kepala Cluster Secara Alami

Dalam kesempatan tersebut, Helmi berharap, dengan adanya wabah virus corona bisa dijadikan momentum untuk mengajak masyarakat agar melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta selalu mengkonsumsi makanan yang halalan thoyyiban.

Lanjutnya, pihak RSUD dr. Slamet telah menyiapkan fasilitas guna antisipasi kasus virus corona, karena dianggap telah berpengalaman menghadapi wabah flu burung di tahun 2007.

Sementara itu, Dr. Anggraini Alam SpA(k), MM sebagai narasumber di acara itu menuturkan, per 11 Februari 2020, telah ditemukan 43.101 orang yg terjangkit virus corona di 28 negara, di antaranya sebanyak 1.018 meninggal dunia.

Baca Juga: Balada Sampah Menumpuk, Wali Kota Bandung Siap Laksanakan Program Baru untuk Olah Sampah

Sedangkan, 18 provinsi di Indonesia (per 7 januari) 50 orang telah diperiksa, di mana hasilnya 49 negatif dan 1 orang belum ada hasilnya.

Menurut Anggraini, virus corona berasal dari pasar basah di Wuhan Tiongkok. Pasar tersebut menjual hewan-hewan 'eksotis',  seperti  : beruang, serigala, landak, kelelawar, dan beberapa hewan lainnya.

Hewan-hewan itu dijual untuk dikonsumsi, selain itu transmisi penyebaran virus melalui udara, seperti batuk dan bersin.

Baca Juga: Diteror Sang Mantan, Dua Gol Vizcarra Bawa Persib Bandung Menang Kontra Barito Putera

Angrain mengingatkan, pasar jangan terus-terusan dibiarkan basah, karena harus ada upaya pembersihan. Bila tidak, pasar yang lembab atau basah dapat menjadi salah satu sumber infeksi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengatakan, acara ini dilaksanakan dalam rangka kordinasi lintas sektor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah infeksi virus corona, serta dalam upaya penyamaan persepsi tentang penanganan virus corona.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler