WHO Tidak Anjurkan Remdesivir Bagi Pasien Covid-19, Gilead Sciences: Kami Kecewa

- 20 November 2020, 19:19 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 //Pixabay/

Baca Juga: Dianggap Tak Hormati HAM, Vietnam Ancam Tutup Facebook

Namun Gilead Sciences mempertanyakan hasil percobaan Uji Solidaritas WHO.

"Veklury diakui sebagai standar perawatan untuk perawatan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dalam pedoman dari berbagai organisasi nasional yang kredibel," ujar Gilead dalam sebuah keterangan, merujuk pada merek obat tersebut.

"Kami kecewa pedoman WHO tampaknya mengabaikan bukti ini pada saat kasus meningkat secara dramatis di seluruh dunia dan dokter mengandalkan Veklury sebagai pengobatan antivirus pertama dan satu-satunya yang disetujui bagi pasien Covid-19," lanjutnya.

Panel Kelompok Pengembangan Pedoman (Guideline Development Group/GDG) WHO mengungkapkan anjurannya dilandaskan pada pengamatan bukti, yang melingkupi data dari empat percobaan acak internasional yang melibatkan 7.000 lebih pasien Covid-19 di rumah sakit.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Sibuk, Gelar Perkara Kasus Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan HRS Ditunda

Selepas melihat bukti, panel menyimpulkan bahwa remdesivir, yang harus diberikan secara intravena yang karenanya mahal dan sukar untuk diberikan, tidak memiliki pengaruh yang berarti pada level kematian atau hasil pokok lainnya untuk pasien.

"Terutama mengingat implikasi biaya dan sumber daya yang terkait dengan remdesivir, panel merasa bertanggung jawab harus menunjukkan bukti kemanjuran, yang tidak ditetapkan oleh data yang tersedia saat ini," imbuhnya.

Amanat WHO yang terakhir muncul sesudah salah satu badan penting dunia yang menggantikan dokter perawatan intensif mengungkapkan antivirus tidak seharusnya dikonsumsi oleh pasien Covid-19 di bangsal perawatan kritis.

Anjuran WHO tersebut yang bersifat tidak mengikat, merupakan bagian dari proyek "pedoman hidup", yang diciptakan untuk menegosiasikan pedoman untuk membantu para dokter dalam membuat keputusan klinis mengenai pasien dalam keadaan yang dinamis seperti pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x