16 November Hari Toleransi Internasional, Berikut Ini Sejarah Singkatnya

- 16 November 2020, 14:31 WIB
Ilustrasi Toleransi.*
Ilustrasi Toleransi.* /Pixabay/Juandisalinas

Deklarasi tersebut menggolongkan toleransi tidak hanya sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai persyaratan politik dan hukum bagi individu, kelompok dan Negara.

Ini juga menekankan bahwa Negara harus menyusun undang-undang baru bila diperlukan untuk memastikan kesetaraan perlakuan dan kesempatan bagi semua kelompok dan individu dalam masyarakat.

Pendidikan toleransi harus ditujukan untuk melawan pengaruh yang menyebabkan ketakutan dan pengucilan orang lain dan harus membantu orang muda mengembangkan kapasitas untuk penilaian independen, pemikiran kritis dan penalaran etis.

Keberagaman agama, bahasa, budaya, dan etnis di dunia kita bukanlah dalih untuk konflik, tetapi merupakan harta yang memperkaya kita semua.

Pesan yang ingin disampaikan oleh United Nations (PBB) dalam Hari Toleransi Internasional ini adalah, "People are not born to hate. Intolerance is learned and so can be prevented and unlearned".

Baca Juga: Dukung Partai Masyumi Reborn, UAS: Jika Ditinggalkan Maka Habislah Suara Kita

Dalam Bahasa Indonesia berarti, “orang tidak dilahirkan untuk membenci. Intoleransi dipelajari sehingga dapat dicegah dan dihilangkan,”.

Melalui media sosial Instagramnya, UNESCO juga menyampaikan sebuah pesan guna menyambut Hari Toleransi Internasional ini pada 16 November 2020.

“Inilah saatnya untuk membela toleransi, perdamaian, dan saling pengertian!

Selama periode tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, meningkatkan kebencian dan intoleransi, marilah kita mengingat dan merayakan kekuatan solidaritas global untuk membangun dunia yang damai untuk semua.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: United Nations


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah