PR TASIKMALAYA - Kelompok teroris ISIS membenarkan pada hari Kamis, 12 November 2020, bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden ledakan di sebuah pemakaman non-Muslim di kota Jeddah, Arab Saudi.
Juru bicara kerajaan Sultan al-Dosari di Mekah mengatakan pada hari Rabu bahwa otoritas keamanan telah menjalankan investigasi atas serangan gagal yang terjadi pada saat Konsul Prancis menghadiri upacara di Kegubernuran Jeddah.
Berdasarkan pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, ledakan tersebut melukai seorang pejabat Yunani, seorang penjaga keamanan Arab Saudi, dan seorang warga Inggris.
Baca Juga: Serangan Bom Ledakan Upacara Peringatan PD I di Jeddah, Wakil Ketua MPR: WNI Harus Tetap Terhubung
Serangan bom itu pada dasarnya menarget para diplomat Eropa yang menghadiri upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia Pertama.
Menurut SITE Intelligence Group, ISIS membuat klaim dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di kantor berita kelompok militan Amaq.
Akan tetapi, ISIS tidak memberikan bukti apa pun yang mendukung klaim itu.
Kelompok ekstremis mengungkapkan melalui saluran Telegram bahwa ISIS telah mengirim tentaranya untuk menanam alat peledak berupa bom rakitan di di pemakaman di kota Jeddah yang meledak setelah beberapa "konsul negara-negara Perang Salib" berkumpul di sana.
Baca Juga: Resmi Berstatus WNI, Marc Klok Berharap Bisa Bermain di Timnas Indonesia