Joe Biden Resmi Menangkan Pilpres AS 2020, Arab Saudi Beri Sinyal Kekhawatiran

- 8 November 2020, 21:19 WIB
Mengejutkan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman Akan Dibunuh oleh Rakyat Arab Saudi
Mengejutkan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman Akan Dibunuh oleh Rakyat Arab Saudi /spa.gov.sa

Neil Quilliam, rekan sejawat di lembaga pemikir Chatham House Inggris mengatakan, pemerintahan Biden kemungkinan akan berusaha untuk memberi sinyal sejak awal ketidakpuasannya dengan kebijakan dalam dan luar negeri Saudi.

"Pimpinan Saudi prihatin bahwa pemerintahan Biden dan Kongres yang bermusuhan akan melakukan peninjauan penuh atas hubungan internasional, termasuk mengevaluasi kembali hubungan pertahanan.

Baca Juga: 'Gli' Ikon Hagia Sophia Meninggal Dunia, Hewan Favorit Presiden Barack Obama

"Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan adanya suara positif yang bergerak untuk mengakhiri konflik Yaman," ungkapnya.

Arab Saudi adalah pendukung antusias dari "tekanan maksimum" sanksi keras Trump terhadap saingan regional Iran.

Tetapi Biden mengatakan, ia akan kembali ke fakta nuklir 2015, sebuah kesepakatan yang dinegosiasikan ketika Biden menjadi wakil presiden dalam pemerintahan Barack Obama.

Baca Juga: Humas Parfi Ungkap Pesan Terakhir Gatot Brajamusti

Abu Zaid, seorang kasir di sebuah supermarket di Riyadh, mengatakan ia berharap Biden akan mengambil pendekatan yang berbeda.

"Saya tidak senang dengan kemenangan Biden, tapi saya berharap dia belajar dari kesalahan Obama dan menyadari bahwa Iran adalah musuh bersama," katanya.

Sumber politik Saudi mengatakan kerajaan memiliki kemampuan untuk berurusan dengan presiden mana pun karena AS adalah negara institusi dan ada banyak pekerjaan kelembagaan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Selebriti Hollywood Turut Rayakan Kemenangan Biden, dari Chris Evans hingga Gigi Hadid

“Hubungan Saudi-AS dalam, berkelanjutan, dan strategis dan tidak rentan terhadap perubahan karena seorang presiden berubah,” katanya.

Pangeran Mohammed membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, tetapi pada 2019 dia mengakui beberapa tanggung jawab pribadi dengan mengatakan bahwa itu terjadi di jam tangannya.

Riyadh telah memenjarakan delapan orang dengan vonis berbeda, antara tujuh dan 20 tahun dalam kasus tersebut.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah