Bahkan, serangan terjadi setelah pria bersenjatakan pisau yang meneriakkan ‘Allahu Akbar’ memenggal seorang perempuan dan menewaskan dua orang lainnya di Kota Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Wali kota Nice menggambarkan serangan tersebut sebagai terorisme.
Saat itu, Prancis masih berduka dengan kasus pemenggalan guru sekolah, Samuel Paty, oleh seorang pria asal Chechnya pada Oktober ini.
Pelaku mengaku ingin membalas Paty karena telah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam sebuah diskusi di kelas.
Baca Juga: PM Johnson Diduga Biarkan Rusia Intervensi Pemilu, DPR Inggis Ajukan Gugatan
Sejak pembunuhan Paty, pejabat Prancis menegaskan kembali hak untuk memperlihatkan kartun tersebut, dan gambar-gambar itu secara luas dipajang dalam sebuah aksi solidaritas untuk guru tersebut.
Hal itulah yang telah memicu amarah Muslim di dunia, dengan sejumlah pemerintah menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.***