Hindari Media Apapun yang Terbitkan Soal Anti-Islam, Jubir Rusia: Kami Saling Menghormati

- 30 Oktober 2020, 16:50 WIB
Ilustrasi bendera Prancis.
Ilustrasi bendera Prancis. //Pixabay// IGORN

Bahkan, serangan terjadi setelah pria bersenjatakan pisau yang meneriakkan ‘Allahu Akbar’ memenggal seorang perempuan dan menewaskan dua orang lainnya di Kota Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Wali kota Nice menggambarkan serangan tersebut sebagai terorisme.

Saat itu, Prancis masih berduka dengan kasus pemenggalan guru sekolah, Samuel Paty, oleh seorang pria asal Chechnya pada Oktober ini.

Pelaku mengaku ingin membalas Paty karena telah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam sebuah diskusi di kelas.

Baca Juga: PM Johnson Diduga Biarkan Rusia Intervensi Pemilu, DPR Inggis Ajukan Gugatan

Sejak pembunuhan Paty, pejabat Prancis menegaskan kembali hak untuk memperlihatkan kartun tersebut, dan gambar-gambar itu secara luas dipajang dalam sebuah aksi solidaritas untuk guru tersebut.

Hal itulah yang telah memicu amarah Muslim di dunia, dengan sejumlah pemerintah menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x