Pesawat Israel Serang Target Hamas di Gaza, Hantam Terowongan Bawah Tanah

- 21 Oktober 2020, 17:25 WIB
Ilustrasi pesawat tempur
Ilustrasi pesawat tempur /Pixabay

 

 

PR TASIKMALAYA - Pesawat tempur Israel melakukan serangan udara terhadap posisi kelompok perlawanan Palestina Hamas di Jalur Gaza pada Selasa malam, 20 Oktober 2020.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee di Twitter, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 21 Oktober 2020 mengungkapkan serangan udara tersebut menghantam terowongan yang diduga milik Hamas.

Adraee mengungkapkan serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas tembakan roket dari Gaza.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Wirausaha Muda Berbasis IT, Kemenpora Luncurkan 5 Program Prioritas

Menurut saksi mata, lahan pertanian di timur kota Deir al-Balah di Gaza tengah menjadi sasaran rudal yang diduga sekurang-kurangnya berjumah tiga rudal.

Hingga saat ini belum didapatkan informasi berkaitan dengan jumlah korban.

Diketahuim tentara Israel sering melakukan serangan udara di daerah perbatasan sebagai pembalasan atas serangan balon pembakar yang mereka klaim diluncurkan dari Gaza.

Militer mengatakan para insinyurnya menemukan terowongan menggunakan sensor bawah tanah yang dipasang pada penghalang beton .

Baca Juga: Studi menemukan Covid-19 Lima Kali Lebih Mematikan Daripada Flu

Warga Palestina telah menggunakan terowongan bawah tanah untuk menyelundupkan segala macam barang komersial ke Gaza, serta membawa senjata untuk militan dari Hamas dan kelompok lain.

Militan juga menggunakan terowongan untuk melancarkan serangan di dalam Israel, yang mempertahankan blokade darat dan laut Gaza, mengutip ancaman dari Hamas.

Terowongan baru itu berasal dari kota Khan Younis di Gaza selatan, membentang melintasi perbatasan Israel sebelum berakhir di bawah tanah sebelum mencapai penghalang, kata juru bicara militer Jonathan Conricus.

“Kami belum melihat titik keluar dari terowongan. Jadi Anda dapat menyimpulkan dari itu bahwa tujuannya bukanlah agar teroris muncul dari lokasi itu, melainkan lebih jauh di dalam Israel," ujarnya.

Baca Juga: DPR Menilai Kunjungan PM Jepang Tingkatkan SDM Indonesia dan Ciptakan Peluang Ekonomi Nasional

Conricus mengatakan militer belum menentukan siapa yang membangun terowongan itu, tetapi mereka menganggap Hamas bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berasal dari Jalur Gaza.

Israel dan Hamas terakhir kali berperang skala besar pada 2014 dan telah terlibat dalam lusinan pertempuran kecil lintas batas sejak itu. Hamas dan militan Gaza lainnya telah mempertahankan terowongan sebagai bagian dari apa yang mereka sebut sebagai persiapan mereka untuk bertempur.

Conricus mengatakan militer akan "menetralkan" terowongan dalam beberapa hari mendatang. Militer telah menemukan sekitar 20 terowongan sejak perang 2014, imbuhnya. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x