Korea Selatan Waspadai Pesan Harapan dan Ancaman dari Kim Jon Un

- 12 Oktober 2020, 20:55 WIB
Kim Jong Un
Kim Jong Un /Source AP via Bloomberg

PR TASIKMALAYA - Para pejabat Korea Selatan telah menangkap komentar damai dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada akhir pekan sebagai tanda bahwa ketegangan dapat mereda.

Namun disisi lain, Korea Selatan juga khawatir sejumlah besar roket yang dikirimkan ke Selatan adalah bukti bahwa perdamaian mungkin akan menjadi hal yang sulit.

Kim mengirim sinyal beragam saat berpidato di parade militer malam hari yang belum pernah terjadi sebelumnya, berharap sesama negara Korea akan kembali 'berpegangan tangan' pandemi Covid-19 selesai, Sabtu, 9 Oktober 2020 pagi.

Baca Juga: Deklarasi Damai Pilkada 2020, Bawaslu dan Suku Adat Kapuas Hulu Adakan Ritual

Sementara sebagian besar dunia terpikat oleh kemunculan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.

Namun, para pejabat di Korea Selatan jauh lebih khawatir dengan dengan sistem roket peluncuran ganda (MLRS) baru dan rudal jarak pendek yang cepat dan dapat bermanuver menjadi ideal untuk menyerang target di Selatan.

"Pawai tersebut tidak hanya mengungkapkan ICBM tingkat lanjut tetapi juga MLRS yang menimbulkan ancaman langsung ke Korea Selatan. Mereka tidak berubah, ancaman mereka semakin besar," kata pemimpin oposisi Korea Selatan Kim Chong-in.

Baca Juga: Polda Kalbar Berhasil Amankan 5 Ekor Satwa yang Dilindungi, Ada Elang Jawa

Pemimpin partai yang berkuasa di Korea Selatan dan mantan perdana menteri Lee Nak-yon mengatakan, ia mengambil harapan dari tawaran Kim ke Selatan sebagai "tanda positif" tetapi khawatir tentang apa yang dikatakan tampilan senjata baru tentang niat Korea Utara.

"Korea Utara menunjukkan senjata canggih termasuk ICBM baru, yang mengindikasikan tidak meninggalkan tekadnya untuk mengembangkan senjata pemusnah massal, dan senjata itu dapat mengancam perdamaian di semenanjung Korea," kata Lee dalam pertemuan partai.

Pemilu AS bulan November menambah ketidakpastian terutama karena nada hubungan antara kedua Korea sering kali ditentukan oleh keadaan hubungan Korea Utara dengan musuh lamanya, Amerika Serikat.

Baca Juga: Kang Emil Ikut Andil Desain Gedung Kejati Jawa Barat

Ketika KTT penting antara Kim dan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018 membawa pengurangan ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua negara tersebut, hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan juga mengalami pencairan yang luar biasa.

Tetapi hubungan di semenanjung itu tegang sejak pertemuan puncak kedua antara Kim dan Trump runtuh tahun lalu, dan mereka mendapat pukulan lain bulan lalu ketika pasukan Korea Utara menembak mati seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang ditahan di laut. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x