Peraih Nobel Kimia Pertama di Meksiko, Mario Molina Tutup Usia

- 9 Oktober 2020, 08:32 WIB
Hadiah Nobel*/ASIAONE.CO.IN
Hadiah Nobel*/ASIAONE.CO.IN /

PR TASIKMALAYA - Pemeritah Meksiko mengumumkan jika peraih nobel pertama, Mario Maolina meninggal dunia, Rabu, 7 Oktober 2020.

Peraih Hadiah Nobel Kimia di Meksiko itu meninggal pada usia 77 tahun, hingga saat ini belum dapat diketahui penyebab kematiannya.

Mario Molina, merupakan salah satu ilmuwan paling terkemuka di Meksiko yang diketahui telah melakukan beberapa eksperimen sejak usia muda.

Baca Juga: Ulasan Menarik Debat Cawapres AS, Pence Ikuti Jejak Trump hingga Interupsi Harris

Di rumah masa kecilnya ia senang melakukan penelitian kecil, sebelum menjadi seorang pakar dan ilmuwan kelas dunia terutama dalam bidang perubahan iklim.

Diketahui ilmuwan yang lahir di Mexico City tersebut merupakan lulusan National Autonomous University of Mexico (UNAM) dan mengambil gelar pascasarjana di universitas di Jerman dan California, Amerika Serikat.

Dengan riwayat pendidikan dan gelar yang didapatkannya, akhirnya ia berhasil memenangkan Hadiah Nobel Kimia atas karyanya tentang ancaman terhadap lapisan ozon oleh chlorofluorocarbons (CFC).

Baca Juga: Khawatir Perang Regional, Tiga Negara Sepakat akan Bertemu di Nagorno-Karabakh

Bakat dan minatnya terhadap dunia penelitian khususnya bidang sains sudah terlihat sejak kanak-kanak. Ketika Molina masih kecil, orang tuanya membelikannya mikroskop.

Ia bahkan ingat pernah mengubah satu kamar mandi menjadi laboratorium darurat. Selain itu, ketika menginjak usia 10 tahun ia sudah melahap biografi para peraih Nobel, seperti Marie Curie.

Pada 1995, Molina, Frank Sherwood Rowland, dan Paul Crutzen dianugerahi Penghargaan Nobel untuk karya mereka yang menunjukkan bahwa CFC yang digunakan dalam kaleng semprot dapat merusak lapisan ozon.

Baca Juga: Mendagri sebut Beri Kemudahan, PP Turunan UU Cipta Kerja Bakal Segera Dirampungkan

Molina bekerja di Scripps Institution of Oceanography di University of California di San Diego (UCSD), sebuah pusat pembelajaran utama tentang fenomena yang terkait dengan perubahan iklim.

Diketahui juga Molina sempat ditunjuk menjadi penasihat Presiden AS Barack Obama dan pihak berwenang di Meksiko pada 2008 dalam rangka menangani kabut asap dan polusi udara, yang menjadi masalah kronis kota-kota metropolitan.

Komitmen Molina untuk memerangi pemanasan global membuat dia berselisih dengan pemerintah Meksiko saat ini.

Baca Juga: Bangun Daya Tarik Investasi, Sudirman Said: Semua Elemen Harus Berantas Korupsi

Ia telah mengejar agenda energi yang bertujuan untuk memperkuat perusahaan energi negara yang model bisnisnya sangat bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil bersifat mencemari.

Dalam wawancara dengan Reuters pada Juli lalu, Molina dengan keras mengutuk kebijakan pemerintah Meksiko tersebut.

Ia mengatakan bahwa tanah airnya 'mundur ke abad terakhir - atau sebelumnya' dalam menyikapi tentang perubahan iklim. Penilaian Molina itu dibantah oleh pemerintah Meksiko.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x