PR TASIKMALAYA – Dukungan Turki terhadap Azerbaijan dalam perang melawan Armenia menjadi pembeda negara-negara besar.
Hal ini juga mengakibatkan kekhawatiran pada negara sekutu NATO yang menuntut gencatan senjata.
Tetapi bagi Erdogan, ketegasan dan harga yang mahal untuk memperkuat strategi militernya di luar negeri untuk tetap mempertahankan dukungan di dalam negeri.
Baca Juga: Bukan Rumah Ataupun Tempat Umum, Bima Arya: Klaster Penyebaran Covid-19 di Perkantoran Paling Bahaya
Dukungannya pada Azerbaijan, merupakan upaya pencarian Turki untuk mencari tempat yang layak bagi negaranya dalam tatanan global.
Erdogan melihat peluang untuk merubah status quo atas Nagorno-Karabakh yang secara hukum internasional adalah bagian dari Azerbaijan.
Di mana Prancis, Amerika Serikat, dan Rusia yang selama ini memimpin upaya mediasi internasional dan Armenia yang mempertahankan kendali atas wilayah tersebut.
“Logika Turki dari semua sudut peta adalah gangguan. Apapun yang merusak status quo itu adalah baik untuk itu, karena status quo dianggap bertentangan dengan kepentingannya,” kata Galip Dalay selaku peneliti di Robert Bosch Academy.
Baca Juga: Ikuti Demo Buruh Tolak UU Cipta Kerja, Pelajar dan Anak-anak Diamankan Pihak Polda Metro Jaya