Berjuang Lawan Pandemi, Kisah Nyata Virus Corona yang Renggut Sejuta Nyawa

- 4 Oktober 2020, 12:58 WIB
Ilustrasi Pekuburan
Ilustrasi Pekuburan /Al-Jazeera

Pandemi diumumkan, rumah sakit semakin terhimpit bahkan kota dan beberapa negara memutuskan ditutup. Dunia berubah begitu cepat sehingga orang-orangnya hampir tidak bisa mengikuti.

Baca Juga: Buat Kulit Tampak Kusam, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasi Pori-pori di Wajah

Bagaimana sesuatu yang pada awalnya begitu terkungkung, begitu terlokalisasi, mengubah rutinitas dan aktivitas sebagian besar peradaban manusia?

Kita semua telah menyaksikannya, menjalaninya, tetapi visualnya mencolok. Dari dunia yang sebagian besar tidak tercemar oleh virus hingga hanya sedikit yang tersentuh olehnya sampai seluruh planet yang merasakan efeknya.

Pada 18 Maret 2020, Tiongkok masih memimpin dunia dalam kematian. Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump baru saja mengumumkan keadaan darurat. Amerika Serikat telah kehilangan 191 orang.

Baca Juga: Kelapa Sawit Dijadikan Biodiesel, Greenpeace: Emisinya Lebih Besar Ketimbang BBM

Pada 6 April 2020. Italia telah kehilangan 16.523 orang. Tiongkok telah keluar dari lima besar dalam hal kematian. Amerika Serikat sekarang berada di urutan kedua dengan 14.199 orang tewas.

Pada 22 Mei 2020. Amerika Serikat telah menembak mendahului seluruh dunia dan duduk di puncak 100.000 orang tewas.

Di Inggris (35.440), Italia (32.616), Spanyol (28626) dan Prancis (28.292), ditampilkan dalam warna hijau hutan yang lebih gelap, bersama dengan Brasil.

Baca Juga: Buat Tak Percaya Diri? Intip Tips Ampuh Hilangkan Mata Panda

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah