PR TASIKMALAYA - Ratusan ribu orang di Tiongkok telah disuntik dengan vaksin virus corona yang disetujui untuk penggunaan darurat, meskipun ada masalah keamanan.
Para eksekutif dan peneliti terkemuka adalah yang pertama kali diberi vaksin beberapa bulan yang lalu, sebelum uji coba pada manusia mulai dilakukan, saat pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang untuk menstabilkan pandemi.
Badan kesehatan Tiongkok menolak memberikan jumlah pasti, tetapi diyakini saat ini setidaknya 400.000 orang telah diberi vaksin.
Baca Juga: Heboh Potensi Mega Tsunami Setinggi 20 Meter, UGM Kembangkan Sistem Deteksi Dini Gempa Bumi
Keputusan pemberian vaksin sebelum persetujuan resmi untuk penggunaan umum ini menimbulkan keraguan dalam keamanannya, serta etikanya yang dipertanyakan.
Kritikus mengklaim langkah seperti itu dapat dimengerti jika saja vaksin digunakan secara luas di wilayah-wilayah yang genting, seperti di AS yang telah mencatat lebih dari tujuh juta kasus.
Salah satu penerima vaksin ialah penulis dan kolumnis terkenal, Kan Chai, yang mengatakan bahwa dia tidak bereaksi setelah disuntik dengan dosis pertama dari vaksin, tetapi mulai merasakan pusing setelah mendapatkan dosis kedua.
“Ketika saya sedang mengemudi di jalan, tiba-tiba saya merasa sedikit pusing, seolah-olah saya sedang mengemudi dalam keadaan mabuk. Jadi saya mencari tempat untuk menghentikan mobil, istirahat sebentar, dan barulah saya merasa lebih baik,” demikian Kan Chai berujar.