Sinovac Ungguli Vaksin yang Diprakarsai Bill Gates, Ini Penyebabnya

- 2 Oktober 2020, 16:34 WIB
Vaksin Sinovac.
Vaksin Sinovac. /

PR TASIKMALAYA – Vaksin merupakan harapan yang ditunggu banyak orang di tengah pandemik global virus corona Covid-19 ini.

Beberapa negara termasuk Indonesia tengah berlomba-lomba untuk membuat dan menguji coba vaksin langsung pada manusia.

Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu relawan dari uji coba vaksin tersebut.

Baca Juga: Surati Menteri ESDM, Erick Thohir Bahas soal Bantuan untuk PT PLN

Hingga detik ini, vaksin Sinovac banyak diperbincangkan sebagai vaksin Covid-19. Perlu diketahui Sinovac merupakan vaksin yang berasal dari Tiongkok.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad, Kusnandi Rusmil mengungkapkan, vaksin Sinovac Tiongkok memiliki perbedaan dengan calon vaksin Covid-19 yang diprosuksi setiap negara.

Dalam penelitiannya, Kusnandi mengambil contoh perbedaan dengan vaksin AstraZeneca buatan Universitas Oxford yang diprakarsai pendiri Micsosoft Bill Gates.

Baca Juga: Heboh Kolase Foto Ma'ruf Amin dan Kakek Sugiono, Wamenag Beri Peringatan

Vaksin AstraZeneca dikembangkan dari dua virus hidup, yaitu Adenovirus yang disuntikan dengan Coronavirus.

“Saat disuntikkan ke relawan, ditemukan kondisi di mana tubuh relawan tidak cocok dengan vaksin AstraZeneca, sehingga menyebabkan efek samping,” katanya dikutip dari laman Unpad pada Jum’at, 2 Oktober 2020.

Dikatakan, berbeda halnya dengan vaksin asal Sinovac, vaksin ini dikembangkan dari virus corona yang dimatikan, sehingga peluang untuk menyebabkan penyakit tersebut sangat kecil.

Baca Juga: Amien Rais Bentuk Partai Ummat, Waketum DPP PAN Mengaku Tak Khawatir

Meski demikian, lanjutnya, vaksin ini memiliki imunogenitas yang kurang baik, sehingga tim uji klinis harus menyuntikan vaksin sebanyak dua kali kepada relawan.

“Pada uji klinis di Indonesia ini kita melakukan dua kali penyuntikan dengan jarak 14 hari,” ujar Kusnandi.

Selain itu, Kusnandi mengungkapkan, alasan di balik uji klinis vaksin Covid-19 asal Tiongkok yang tengah dilakukan di Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Partai Ummat, DPP Gerindra: Semoga Beri Iklim Sehat Demokrasi

Menurut Kusnandi, vaksin yang dikembangkan perusahaan Sinovac, Tiongkok ini memiliki efektifitas cukup baik berdasarkan hasil uji klinis fase I dan II.

“Mereka (Sinovac) sudah lakukan uji klinis (vaksin) fase I dan II. Kita tinggal lakukan lanjutan uji klinis fase III,” tutupnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah