Khawatir Pembunuhan Presiden Terulang, Pelaku Pengirim Racun ke Donald Trump Ditahan di AS

- 30 September 2020, 18:23 WIB
Pelaku pengiriman surat beracun untuk Donald Trump, Pascale Cecile Veronique Ferrier.
Pelaku pengiriman surat beracun untuk Donald Trump, Pascale Cecile Veronique Ferrier. /Reuters

PR TASIKMALAYA - Seorang wanita yang dicurigai sebagai pengirim surat berisi racun ke Gedung Putih dan Presiden Donald Trump ditahan di Washington, DC, Amerika Serikat.

Penahanan wanita tersebut dilakukan sebagai upaya menghadang 'bahaya yang berkelanjutan' atau upaya pembunuhan presiden.

Hakim di Buffalo, New York, H. Kenneth Schroeder Jr. mengatakan, jika wanita bernama Pascale Cecile Veronique Ferrier itu dibebaskan akan terlalu berisiko.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Sentil Para Gubernur soal Keterlambatan BPJS Pasien Covid-19

Wanita 53 tahun asal provisin Quebec, Kanada itu terlalu dikhawatirkan, sebab telah menunjukkan kecenderungan untuk menyakiti Trump dan orang lain.

Schroeder mengatakan, ia telah mempertimbangkan bukti pemerintah bahwa Ferrier membawa hampir 300 butir amunisi padanya ketika dia ditangkap saat mencoba memasuki Amerika Serikat awal bulan ini, serta jejak ricin yang ditemukan di rumahnya di Quebec.

"Saya menyimpulkan bahwa ada bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa terdakwa benar-benar merupakan bahaya yang berkelanjutan bagi presiden Amerika Serikat serta anggota masyarakat," kata hakim.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Salah Satu Maskapai Penerbangan Terpaksa Lakukan PHK

Amplop yang dialamatkan kepada Trump dicegat pada 18 September di fasilitas penyortiran surat Gedung Putih di Washington.

Di mana personel Layanan Pos AS menandainya sebagai paket mencurigakan dan menghubungi FBI, menurut pernyataan tertulis FBI yang diajukan dengan dokumen tuntutan.

Ferrier ditangkap pada 20 September di perbatasan Kanada-AS antara Buffalo dan Fort Erie, Ontario, dan dewan juri di Washington mengembalikan dakwaan pada Kamis lalu, menurut pengajuan pengadilan.

Baca Juga: 3 Persen Aplikasi di Playstore Belum Taat Pajak, Google Bantah Praktik Antikompetisi

Schroeder mengatakan, Ferrier harus ditempatkan dalam tahanan US Marshals Service untuk tujuan memindahkannya ke Washington untuk menghadapi tuduhan bahwa dia mengancam akan membunuh dan melukai presiden.

“Sayangnya, negara ini memiliki sejarah menyaksikan pembunuhan dan percobaan pembunuhan presiden Amerika Serikat, kembali ke Abraham Lincoln dan kemudian William McKinley.

"Di sini, di kota Buffalo, New York, percobaan pembunuhan Ronald Reagan dan sekarang berbagai ancaman yang diduga dilakukan oleh terdakwa terhadap Donald J. Trump, ” jelas hakim.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x