Menanti Debat Pertama Donald Trump dan Joe Biden untuk Pemilihan Presiden, Dollar AS Melemah

- 30 September 2020, 11:20 WIB
Joe Biden (kiri) dan  Donald Trump (kanan).*
Joe Biden (kiri) dan Donald Trump (kanan).* /Al Jazeera./

PR TASIKMALAYA - Dolar Amerika Serikat (AS) turun di dekat level tertinggi dua bulan, karena pasar menantikan debat pertama antara kandidat presiden Amerika Serikat di minggu lalu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). 

Dolar AS jatuh ke posisi terendah satu minggu terhadap euro dan franc Swiss, dan melemah terhadap mata uang komoditas seperti dolar Australia dan Selandia Baru serta crown Norwegia.

Amerika Serikat sedang menanti Debat Capres yang akan dilaksanakan selama 90 menit di televisi pada pukul 21.00 waktu setempat (0100 GMT) akan dipantau oleh investor yang mencari panduan tentang prospek para kandidat.

Baca Juga: 'Pocong' Diarak Petugas Saat Razia Masker, Ingatkan Masyarakat Bahaya Akan Covid-19

“Perdebatan sangat ditunggu karena semua ketegangan politik yang terjadi dan juga karena secara ekonomi kedua kandidat memiliki visi yang berbeda untuk negara,” ucap Juan Perez, pedagang mata uang senior, di Tempus Inc di Washington.

Ia mengatakan ada yang lebih banyak volatilitas di sisi domestik daripada di sisi internasional. sentimen global juga sedikit lebih baik daripada di AS. 

"Jadi masuk akal jika investor menjauh dari dolar AS," tambahnya.

Dalam perdagangan sore, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya, turun 0,3 persen menjadi 93,879, setelah mencapai tertinggi dua bulan pada Jumat 25 September 2020.

Baca Juga: Uji Kemampuan Tempur, Militer Tibet Gelar Simulasi Perang di Bawah Naungan Tentara Tiongkok

Greenback juga menambah kerugian, karena investor merasa sedikit lebih percaya untuk keluar dari mata uang safe-haven setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen Amerika Serikat rebound lebih besar dari yang diperkirakan pada September, karena pandangan rumah tangga tentang pasar tenaga kerja membaik.

Dolar sebelumnya juga terbebani oleh aliran mata uang di pasar opsi serta untuk akhir bulan, kata Erik Bregar, kepala strategi valas di Exchange Bank of Canada di Toronto.

Euro menguat secara keseluruhan, naik 0,6 persen terhadap dolar menjadi 1,1737 dolar, setelah mencapai puncak satu minggu. Mata uang tunggal juga naik ke level tertinggi dua minggu terhadap yen, dan terakhir menguat 0,8 persen pada 124,04 yen.

Baca Juga: Harapan Jokowi dari Tol Manado-Bitung: Bisa Menarik Investasi dan Membuat Sulut Semakin Berkembang

Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) semakin terpecah tentang bagaimana mengarahkan ekonomi Eropa melewati gelombang kedua infeksi Covid-19.

Dolar jatuh ke level terendah satu minggu terhadap franc Swiss dan terakhir turun 0,6 persen pada 0,9194 franc.

Pasar juga menunggu perkembangan pembicaraan mengenai bantuan untuk orang-orang yang terdampak virus corona di Amerika Serikat.

Baca Juga: Hendak Melakukan Adzan Ashar, Seorang Warga Tangerang Terkejut Lihat Kondisi Mushola Sudah 'Kacau'

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pada Selasa, 29 September 2020 bahwa dia berharap mencapai kesepakatan bantuan virus corona dengan Gedung Putih minggu ini.

Yakni setelah berbicara dengan Menteri Keuangan Steve Mnuchin selama sekitar 50 menit dan membuat rencana untuk pembicaraan lebih lanjut pada Rabu.

Sterling, sementara itu, naik di tengah harapan untuk kesepakatan Brexit dan wakil gubernur bank sentral Inggris (BoE) mengatakan menurutnya dasar untuk suku bunga utama bank sentral adalah 0,1 persen. Pound terakhir naik 0,3 persen pada 1,2867 dolar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x