PR TASIKMALAYA - Imbas konflik Palestina dan Israel di Jalur Gaza, Direktur Eksekutif Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF), Catherine Russell mengungkapkan soal nasib anak-anak yang berada di wilayah itu.
Russell merasa terkejut karena anak-anak di Gaza diketahui alami malnutrisi akut dan berada di ambang kematian.
Bahkan, Russell sedikit takut karena 10 anak di Gaza telah meninggal dunia akibat malnutrisi dari laporan sehari sebelumnya.
“Hal baru yang mengerikan di Gaza bahwa hingga kini sedikitnya sepuluh anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi, sementara masih banyak anak lainnya yang berada di ambang kematian”, kata dia pada Minggu waktu setempat.
Baca Juga: Kehidupan Anak di Gaza Terancam, UNICEF Peringatkan Krisis Makanan dan Air Bersih
Sebagaimana dilansir dari ANTARA, dia juga menambahkan bahwa 1 dari 6 anak di Gaza berusia dibawah dua tahun mengalami malnutrisi akut.
Berkaca pada kejadian mengerikan itu, Russell serukan gerakan gencatan senjata. Alasannya adalah nasib anak-anak dalam hitungan waktu sangat berarti untuk memperbaiki malnutrisi.
Jika telat dalam melakukan penanganan, perawatan dan memberikan konsumsi kepada anak-anak di Gaza, berpotensi memunculkan efek yang jauh mengerikan.
“Semua ini tak mungkin terjadi tanpa adanya gencatan senjata kemanusiaan di Gaza,” kata ketua UNICEF tersebut.