Dapat Secercah Harapan, Kasus Virus Corona di India Dilaporkan Menurun

- 25 September 2020, 12:56 WIB
Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita di bilik pengujian virus korona di Ahmedabad, India. Foto: AFP
Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita di bilik pengujian virus korona di Ahmedabad, India. Foto: AFP /

 

PR TASIKMALAYA - India mendapatkan kabar baik dalam enam hari ke belakang meskipun masih diselimuti kasus virus corona yang dilaporkan masih terus bertambah.

Dikutip dari Indian Express, jumlah pasien sembuh lebih banyak dibandingkan munculnya kasus baru per Rabu, 23 September 2020 kemarin.

Meskipun hal itu tidak berangsur lama, namun kejadian itu belum pernah terjadi sebelumnya. Hasilnya, jumlah kasus yang masih aktif mulai menunjukkan penurunan untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Kali Pertama Sejak Jeda 20 Tahun, Narapidana Kulit Hitam Dieksekusi Mati di Amerika Serikat

Kasus yang masih aktif atau positif telah turun dari tertinggi 10,17 juta sejak 17 September 2020, kini menjadi 9,66 juta.

Penyebaran Orang Tanpa Gejala (OTG) menjadi hal yang masih dihawatirkan, karena mereka yang mudah menularkan kepada orang lain.

Berbeda halnya dengan yang disertai gejala itu mempermudah petugas medis dalam penanganan.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Selama Pancaroba, Pakar Kesehatan Ingatkan Ancaman Virus

Dalam keadaan seperti ini, penurunan berhari-hari belum bisa dikatakan suatu kemajuan, namun hal itu bisa dikatakan suatu kemajuan untuk sebuah harapan.

Terlebih lagi, angka reproduksi penyebaran virus ini menunjukkan seberapa cepat penyakit menyebar dalam suatu populasi telah turun di bawah 1 untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai pada minggu pertama bulan Maret 2020 di India.

Nilai kurang dari 1 berarti lebih sedikit orang yang terkena infeksi daripada mereka yang membawa penyakit ini sekarang.

Baca Juga: SBY Dituding Tak Peduli Ekonomi saat Jadi Presiden, Demokrat Skak Mat Politikus Hanura

Nilai-R saat ini di India secara keseluruhan, sebagaimana dihitung oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Sitabhra Sinha di Institut Ilmu Matematika (IMSc) di Chennai, adalah 0,93.

Artinya, rata-rata 100 orang yang terinfeksi menularkan penyakit tersebut hanya ke 93 orang lainnya.

Nilai-R yang jatuh di bawah 1 adalah indikator lain yang ditunggu-tunggu, karena itu juga, dapat menandakan awal dari akhir epidemi. Namun, ada peringatan penting.

Baca Juga: Fitur Baru Google Maps, Tampilkan Statistik Penyebaran Covid-19

Nilai-R bukanlah metrik absolut. Peneliti berbeda bahwa dapat menghasilkan nilai-R yang berbeda, tergantung pada model komputer yang mereka gunakan, dan asumsi yang mereka buat dalam perhitungan mereka.

Tetapi tren peningkatan atau penurunan yang luas umumnya ditangkap secara seragam di semua model.

Indian Express telah melaporkan nilai-R yang dihitung oleh tim Dr Sinha sejak awal pandemi dan dalam perhitungan mereka nilai ini turun di bawah 1 untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Jumat, 25 September 2020: Harga Emas di PT Pegadaian Lagi Diskon!

“Kita tidak bisa sepenuhnya yakin. Jadi, harus berhati-hati agar tidak ada yang menurunkan penjagaan, baik pemerintah maupun masyarakat,” Dr Sinha dari IMSc.

Sesuatu seperti itu sebenarnya sudah terjadi di Delhi. Pada bulan Agustus, nilai-R Delhi turun di bawah 1, dan telah melaporkan lebih banyak pemulihan daripada infeksi baru setiap hari selama lebih dari sebulan.

Deteksi harian turun di bawah 1.000, dan jumlah kasus aktif pada satu tahap turun menjadi hampir 10.000. Namun, selama beberapa minggu terakhir, gelombang baru telah melanda kota itu, dan jumlah kasus melonjak tajam.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah