Network
PR TASIKMALAYA - Seorang ayah terekam tengah melemparkan putranya yang masih balita ke sofa dengan kasar.
Hal itu terjadi setelah ia bertengkar dengan iistrinya terkait hak asuh anak.
Pria, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Liu itu diduga tengah mabuk ketika dia bertengkar dengan istrinya, Feng, di rumah mereka di kota Baoji, provinsi Shaanxi Tiongkok.
Baca Juga: Sebut Jokowi sebagai Role Model yang Patut Ditiru, Megawati Menilai Kepemimpinannya Sangat Ideal
Video itu diambil oleh Feng itu menunjukkan Liu mengangkat putra mereka yang berusia dua tahun ke atas kepalanya dan melemparkannya ke sofa dengan sangat keras.
Anak laki-laki terpental ke bantal sofa dengan suara bantingan yang keras lalu tak lama setelahnya terdengar tangisan yang dari sang balita.
Dia lalu jatuh ke lantai tetapi ayahnya mengangkatnya kembali dan membantingnya ke sofa lagi.
Media lokal melaporkan bahwa anak itu dilarikan ke rumah sakit bersama ibunya dan Liu ditangkap oleh polisi.
Baca Juga: Tanggapi Keberhasilan Polri dalam Usut Kasus Prostitusi, Keponakan Prabowo Akui Merasa Kecolongan
Video berdurasi tujuh detik itu kemudian dibagikan secara luas ke media sosial.
Seorang juru bicara Rumah Sakit Rakyat Baoji mengatakan kepada HuaShuang Post bahwa seorang anak laki-laki dirawat di rumah sakit.
"Anak itu diberi CPR dan kemudian didiagnosis mengalami kerusakan otak dan penumpukan cairan di dalam otak. Dia menerima perawatan lebih lanjut di unit perawatan intensif," kata mereka, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Daily Star.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Polisi Baoji, tertulis bahwa petugas polisi diberitahu tentang kejadian tersebut sekitar pukul 10 malam pada 19 Agustus 2020.
Baca Juga: Nama Prabowo Subianto Tidak Ada dalam Daftar, Berikut Tiga Kandidat Terkuat untuk Pilpres 2024
Disebutkan bahwa tersangka Liu, yang sedang mabuk, bertengkar dengan pacarnya, Feng, karena hak asuh anak dan akhirnya melemparkan anak itu ke sofa.
Liu ditangkap karena dugaan penganiayaan terhadap anak dan ia dimasukkan ke tahanan.***
