Gempa Bumi Turki: Hampir 3.000 Orang Tewas, Presiden Erdogan Sebut 45 Negara Siap Berikan Bantuan

- 7 Februari 2023, 12:48 WIB
Gempa bumi yang melanda Turki dengan kekuatan lebih dari 7,0 magnitudo telah menewaskan hampir 3.000 orang.
Gempa bumi yang melanda Turki dengan kekuatan lebih dari 7,0 magnitudo telah menewaskan hampir 3.000 orang. /REUTERS/Cagla Gurdogan

PR TASIKMALAYA - Belum lama ini, gempa bumi mengguncang Turki Selatan dengan kekuatan lebih dari 7,0 magnitudo. Tim penyelamat langsung diturunkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Setidaknya, hampir 3.000 orang tewas dalam gempa bumi Turki dan Suriah tersebut. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meminta bantuan dunia internasional menanggapi bencana ini.

Hampir 8.000 orang telah diselamatkan dari 4.758 bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Turki sehari sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) dalam pernyataan terbarunya.

Sementara itu, Kepala AFAD, Yunus Sezer mengatakan bahwa 2.921 tewas di Turki karena gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut. Gempa bumi lain berkekuatan 5,6 melanda Turki Tengah pada hari Selasa, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).

Baca Juga: Tes IQ: Lihat 3 Perbedaan Antar Gambar? Hanya si Cerdas yang Bisa Melihatnya dalam 25 Detik 

Seorang warga bernama Deniz menangis di tengah hujan sambil meremas-remas tangan tanda putus asa.

"Mereka membuat keributan tapi tidak ada yang datang," kata Deniz pada 7 Februari 2023, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com Reuters.

"Kami hancur, kami hancur. Ya Tuhan... Mereka berseru. Mereka berkata 'Selamatkan kami' tapi kami tidak bisa menyelamatkan mereka," tambahnya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Sial' dari Mahalini, Tim Sering Terkena PHP oleh Cinta Wajib Dengar!

Deniz menceritakan belum ada tim penyelamat yang datang ke daerahnya sampai berita ini dibuat.

Nampaknya, tim penyelamat mendapat tantangan lain saat mengevakuasi warga.

Suhu turun mendekati titik beku semalaman, kondisi yang memburuk bagi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon untuk Perayaan Isra Miraj pada 18 Februari 2023, Bernuansa Islami

Sementara di Kahramanmaras, utara Hatay, seluruh keluarga berkumpul di sekitar api unggun dan membungkus diri dengan selimut agar tetap hangat.

"Kami nyaris tidak berhasil keluar rumah," kata Neset Guler, warga yang sedang berkumpul mengelilingi api unggun bersama empat anaknya.

"Situasi kami adalah bencana. Kami lapar, kami haus. Menyedihkan," tambahnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bantah Rumor Pembiayaan Mesjid Al Jabbar

Diketahui, gempa bumi yang terjadi di Turki bersama gempa susulan ini adalah yang terbesar di seluruh dunia berdasarkan Survei Geologi AS.

Gempa ini adalah yang paling mematikan di Turki sejak gempa dengan kekuatan yang sama pada tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Hampir 16.000 orang dilaporkan luka-luka dalam gempa pada hari Senin.

Baca Juga: Tes IQ: Lihat Ada 3 Perbedaan di Antara 2 Gambar? Anda Sangat Cerdas Jika Dapat Menemukannya

Menanggapi situasi ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa tersebut sebagai bencana bersejarah dan mengatakan pihak berwenang sedang melakukan semua yang mereka bisa.

"Sema orang mengerahkan hati dan jiwa mereka dalam upaya meskipun musim dingin," kata Erdogan.

"Cuaca dingin dan gempa yang terjadi di malam hari membuat segalanya lebih sulit," tambahnya.

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Kamu Si Jeli? Coba Hitung Perbedaan di Gambar Anak yang Sedang Sakit Gigi Ini Dalam 18 Detik!

Erdogan mengatakan bahwa setidaknya ada 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.

Di kota Iskenderun, Turki, tim penyelamat memanjat tumpukan puing yang dulunya merupakan bagian dari unit perawatan intensif rumah sakit pemerintah.

Petugas kesehatan melakukan apa yang mereka bisa untuk menangani serbuan pasien baru yang terluka.

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Kamu Si Jeli? Coba Hitung Perbedaan di Gambar Anak yang Sedang Sakit Gigi Ini Dalam 18 Detik!

"Ada pasien yang dioperasi, tapi kami tidak tahu apa yang terjadi," kata Tulin.

Sementara itu, di Suriah, efek gempa diperparah dengan kehancuran perang saudara selama lebih dari 11 tahun.

Setidaknya, 1.444 orang tewas di Suriah dan sekitar 3.500 orang luka-luka menurut pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak.

Menanggapi hal ini, seorang pejabat tinggi kemanusiaan PBB mengatakan kekurangan bahan bakar dan cuaca musim dingin yang keras menciptakan hambatan untuk penyelamatan.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1074: Big News Morgans Direncanakan Muncul Kembali, Ada Kejutan bagi Penggemar Admiral

"Infrastruktur rusak, jalan yang biasa kami gunakan untuk pekerjaan kemanusiaan rusak," kata koordinator penduduk PBB, El Mostafa Benlamlih.

"Kami harus kreatif dalam menjangkau orang, tapi kami bekerja keras," lanjutnya.

Hingga saat ini, evakuasi korban gempa bumi Turki dan Suriah masih terus dilakukan tim penyelamat.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x