Network
PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkuak.
Mantan penjabat Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Elaine Duke mengatakan bahwa Trump sempat mempertikmbangkan untuk menjual Puerto Riko setelah Badai Maria yang merusak pada 2017.
Bahkan Elaine menyebut bahwa Trump lebih cocok menjadi seorang pebisnis dibandingkan dengan presiden.
Baca Juga: Isu Wabah Pes, Seorang Bocah Lima Belas Tahun Tewas Akibat Kutu pada Marmut yang Dimakannya
“Ide itu menjadikan presiden lebih mirip sebagai seorang pebisnis dibandingkan pemimpin,” ujar Elain Duke seperti dikutip oleh PMJ News dari laman The New York Times, Selasa 14 Juli 2020.
Diketahui, Trump menjadi pemimpin pertama sepanjang sejarah Amerika Serikat yang mengungkapkan rencana mempersempit wilayah kedaulatan negara Paman Sam.
Padahal hampir 3.000 orang tewas selama Hurricane Maria di Puerto Riko. Saat itu, Trump mengkritik pejabat lokal tidak menggunakan dana bantuan dengan maksimal selain untuk bersih-bersih.
Baca Juga: Tahun Ajaran 2020/2021 Dilakukan secara Daring, Kemendikbud Didesak Selesaikan Kurikulum Darurat
Setahun kemudian, Trump menolak memberikan dana bantuan kepada Puerto Riko pada 2017 lalu.
“Akankah kita menjual sebuah pulau dan membuangnya begitu saja? Bagaimanapun, ide tersebut tidak pernah ditanggapi siapa pun atau didiskusikan oleh seluruh pejabat walau hanya sebentar,” ujar Elain.
Namun dalam hal itu, Trump merasa berbangga diri karena telah berhasil menanggulangi dampak Hurricane Maria dan menyebut kesuksesan itu tidak pernah terjadi di mana pun.
Baca Juga: Anaknya yang Berumur 12 Tahun Menikah dengan Pria Beristri, Sang ibu Laporkan ke Pihak Polisi
Trump bahkan berulang kali menyatakan bahwa Puerto Riko bukan bagian dari Amerika Serikat. Padahal, wilayah tersebut adalah teritorial AS.
“Para pejabat Puerto Riko hanya mengambil untung dari AS,” ucapnya.***
