Lebih Sadar Soal Ketimpangan Rasial, Warga Amerika Serikat Masih Menolak Reparasi

- 26 Juni 2020, 10:55 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa memprotes tewasnya George Floyd yang sering berujung pada kerusuhan.*
Ilustrasi aksi unjuk rasa memprotes tewasnya George Floyd yang sering berujung pada kerusuhan.* /- Foto: Pixabay/PDBVerlag

Owens kemudian mengungkapkan bahwa warga AS yang peduli tentang perbudakan harus memimpin tuntutan untuk menyelamatkan 30 juta pria, wanita dan anak-anak yang diperbudak hari ini di seluruh dunia oleh perdagangan seks dan kejahatan lainnya.

Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell mengkritik gagasan itu tahun lalu, dengan mengatakan bahwa 'tidak ada di antara kita yang sekarang hidup yang bertanggung jawab' atas perbudakan, yang dia sebut sebagai 'dosa asal' Amerika.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Pernyataan Megawati Mengaku Dirinya Menganut Paham Komunis

Sementara itu, pada Rabu, Presiden Cadangan Federal St. Louis James Bullard mengatakan, "Untuk mempromosikan kesetaraan ekonomi rasial, kita sebagai bangsa harus mempertimbangkan respons struktural atau kelembagaan."

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan dia akan mendukung komisi yang mempelajari kelayakan gagasan itu. Beberapa pemerintah daerah dan lembaga akademis mulai di sini program mereka sendiri, dan Perwakilan Demokrat Sheila Jackson Lee mengatakan sidang lain tentang masalah ini akan terjadi di Kongres tahun ini.

"Keragu-raguan mungkin tidak memiliki budak kemarin, atau satu dekade lalu atau 100 tahun yang lalu, tetapi kekayaan yang mereka miliki atau harapkan untuk dapatkan hanya ada karena adanya perbudakan," kata Jackson Lee kepada Reuters.

Baca Juga: Potongan Kardus Osama bin Laden Mejeng di Tribun Pendukung Leeds United

Reparasi telah digunakan dalam keadaan lain untuk mengimbangi hutang moral dan ekonomi yang besar - dibayarkan kepada orang Jepang-Amerika yang diinternir selama Perang Dunia Kedua, kepada keluarga korban Holocaust yang selamat di Jerman dan kepada orang kulit hitam di Afrika Selatan pasca-apartheid.

Proposal formal di Amerika Serikat lebih sempit, seperti menggunakan program sosial yang ada, misalnya, tetapi meningkatkan jumlah dukungan bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah dengan kemiskinan yang terus-menerus.

Suasana di sekitar masalah rasial mungkin berubah, jajak pendapat Reuters menunjukkan, dengan lebih banyak orang Amerika setuju dengan gagasan bahwa orang kulit hitam masih diperlakukan secara tidak adil, dan mendukung keluhan spesifik tentang perilaku polisi yang diajukan oleh kelompok-kelompok seperti Black Lives Matter.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah