Network
PR TASIKMALAYA - Kepala negosiator nuklir Korea Selatan, Lee Do-hoon akan mengunjungi para pejabat di Washington pada Kamis, 18 Juni 2020 di tengah ketegangan yang meningkat dengan Korea Utara.
Langkah tersebut diambil setelah Pyongyang meledakkan kantor penghubung antar-Korea dan mengancam aksi militer setelah kasus pembelot yang membuat Korea Utara murka.
Perjalanan mendadak Lee Do-hoon itu terjadi beberapa hari setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung bersama di Kaesong, dekat perbatasan Korea Selatan.
Baca Juga: Hadapi Era Normal Baru, Berikut Tips untuk Para Pengguna Motor agar Tetap Terjaga Kesehatannya
Aksi itu menegaskan diakhirinya dialog dengan Korea Selatan dan mengatakan akan mengembalikan pasukan ke daerah perbatasan atau zona demiliterisasi. Langkah ini berlawanan dengan perjanjian perdamaian 2018 antara para pemimpin kedua negara.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, media Korea Selatan melaporkan, Lee diperkirakan akan mengadakan konsultasi dengan para pejabat AS, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun yang telah memimpin negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara. Dia juga diperkirakan akan bertemu Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menolak berkomentar. Sekretaris Pers Presiden Korea Selatan mengatakan, perjalanan Lee telah direncanakan sejak lama dan menampik laporan media bahwa ia berkunjung sebagai utusan khusus.
Baca Juga: Usai Nurhadi dan Rezky Herbiyono Ditangkap, DPO KPK Nambah Tiga Orang, Siapa Saja?
"Lee dan Biegun akan menilai situasi saat ini di semenanjung Korea dan membahas tanggapan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.
