Ketegangan Isu Pembelot Berlanjut, Korea Utara Tolak Tawaran Korea Selatan Kirim Utusan Khusus

- 17 Juni 2020, 17:50 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. /KCNA

Sementara itu, unit persenjataan berat dekat perbatasan laut di wilayah barat, tempat para pembelot sering mengirim selebaran propaganda, juga akan kembali diperkuat.

Baca Juga: Hubungan antar-Korea di Ujung Tanduk, Menteri Unifikasi Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela

Korea Utara juga akan memulai lagi pengiriman selebaran propaganda anti-Korea Selatan di wilayah perbatasan.

Menanggapi rencana itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mendesak Korea Utara agar patuh pada pakta antarkemiliteran dua Korea 2018, yang memuat sumpah kedua belah pihak untuk menghentikan 'segala aksi perseteruan' dan membongkar unit-unit di sepanjang DMZ.

Dalam tulisan lain lagi di KCNA, Kim Yo Jong mengkritik keras Moon Jae-in, dengan menyebutnya telah gagal menerapkan setiap poin pakta pengurangan ketegangan kedua negara yang disepakati pada 2018 serta 'menyerahkan lehernya pada jerat yang manut terhadap AS'.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Sebut Cicak sebagai Penanda Tempat Kotor juga Pembawa Banyak Bakteri

Gedung Biru, kantor kepresidenan Korea Selatan, menyebut kritik tersebut sangat kasar dan tak masuk akal serta merusak kepercayaan yang telah dibangun oleh pemimpin kedua negara.

"Kami tidak akan lagi menerima perilaku tidak masuk akal semacam itu," kata juru bicara Gedung Biru, Yoon Do-han, kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut respons pemerintah terhadap ketegangan yang memanas.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x