Kepala Pertahanan Jerman Berencana Mengirim Lebih Banyak Kapal Perang Untuk Mengawasi Wilayah Indo-Pasifik

- 2 September 2022, 15:59 WIB
Ilustrasi - Kepala Pertahanan Jerman menekankan kalau kehadiran militernya di Indo-Pasifik sekadar bentuk solidaritas dengan sekutu.
Ilustrasi - Kepala Pertahanan Jerman menekankan kalau kehadiran militernya di Indo-Pasifik sekadar bentuk solidaritas dengan sekutu. /Pixabay/tvjoern

PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini Jerman mulai memperhatikan wilayah di Indo-Pasifik.

Jerman memiliki rencana sendiri melihat adanya pergerakan militer yang cukup besar di sekitar wilayah Indo-Pasifik.

Salah satu yang menjadi fokus dari Jerman adalah peningkatan besar dari angkatan bersenjata China di Indo-Pasifik.

Berkaitan dengan hal tersebut, Jerman akan memperluas kehadiran militer-nya di Indo-Pasifik dengan mengirimkan lebih banyak kapal perang, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Baca Juga: Jadwal Persib Bandung di Liga 1 pada September 2022, Siap Buat Gebrakan usai Dilatih Luis Milla?

Tidak hanya itu, Jerman juga berkomitmen untuk bergabung dalam latihan dengan sekutunya sembari mengawasi peningkatan besar-besaran dari Angkatan bersenjata China.

Rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Pertahanan Jerman kepada media sebagai bentuk eksistensinya di wilayah tersebut.

Jerman dipastikan akan bergabung dengan negara-negara barat lainnya untuk menunjukkan lebih banyak kekuatan militer mereka.

Diketahui bahwa negara-negara barat khawatir mengenai ambisi teritorial China untuk menguasai kawasan tersebut.

Baca Juga: She-Hulk Membuktikan Hulk Masih Memiliki Cerita untuk Diceritakan, Layak Buat Serial Baru?

Sebagai catatan, pada tahun 2021, Berlin telah mengirim kapal perang pertamanya ke perairan yang disengketakan selama 20 tahun yakni Laut China Selatan.

Pergerakan Jerman di tahun 2022 kembali terlihat pada bulan ini, mereka mengirim 13 pesawat militer ke untuk mengikuti latihan bersama dengan Australia.

Jenderal Eberhard Zorn yang merupakan Kepala Pertahanan Jerman mengaku Bundeswehr (nama Angkatan bersenjata Jerman layaknya TNI di Indonesia) berencana untuk mengirim pasukan.

Pasukan tersebut nantinya akan berpartisipasi dalam latihan gabungan dengan Australia di tahun depan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Manakah Bentuk Alis Kamu? Ternyata Jelaskan Karakter Diri, Ada Perfeksionis hingga Analitis

Selain itu Angkatan Laut juga akan mengirimkan beberapa armada kapal perangnya lagi ke wilayah Indo-Pasifik pada tahun 2024.

"Inilah cara kami ingin mengkonsolidasikan kehadiran kami di kawasan itu," ujar Zorn di Kementerian Pertahanan Berlin.

Selama ini hubungan internasional yang dilakukan Jerman memang cenderung lebih berfokus pada perdagangan dibandingkan yang lainnya.

Namun hal tersebut tampaknya mulai berubah dengan adanya ekspansi ekonomi China yang dengan cepat mendorong pertumbuhannya sendiri dan negara itu menjadi mitra dagang utamanya pada tahun 2016.

Baca Juga: Jadwal Pekan Keenam Premier League pada 3 hingga 4 September 2022, Ada Man United vs Arsenal

Hanya saja, beberapa mitranya kini meminta Jerman untuk lebih unjuk gigi memimpin dengan menunjukan taringnya sebagai ekonomi terbesar dan negara terpadat di Eropa.

Hasilnya, pada tahun 2020, Berlin menerbitkan strategi baru Indo-Pasifik yang berfokus pada penguatan aliansi dan demokrasi di kawasan tersebut.

Akibatnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada bulan Februari menjanjikan kenaikan dramatis dalam pengeluaran militer negara terutama setelah adanya invasi Rusia ke Ukraina.

Ketegangan di Indo-Pasifik semakin tinggi saat ini setelah China melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan.

Baca Juga: Kembali Bocor, Kini Beredar Foto Ciuman Kening dan Video Call dari V BTS dan Jennie BLACKPINK

Hubungan antara kedua negara juga terus memanas, mengingat negara tirai bambu tersebut terus mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah China pada awal Agustus.

Meski akan mengirimkan kapal perangnya ke wilayah Indo-Pasifik, Zorn mengaku kalau negaranya tidak ingin memprovokasi pihak manapun.

"Kami tidak ingin memprovokasi siapa pun dengan kehadiran kami, ini hanya tanda solidaritas yang kuat dengan sekutu,” katanya.

“Kami mendukung kebebasan navigasi dan menjaga norma-norma internasional,” sambung Zorn.

Baca Juga: Potensi Tindakan Jahat Abomination di She-Hulk: Attorney at Law dipaparkan Langsung oleh Tim Roth

Dia menambahkan kalau sebelumnya kekuatan China terletak pada jumlah tentaranya, tetapi itu berubah usai adanya peningkatan teknologi dan persenjataan.

"Kami mengamati pengembangan besar dari pasukan China,” ucap Zorn.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x