PR TASIKMALAYA - Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini meminta dunia Barat yang 'tidak bersahabat' membayar gas Rusia dengan rubel.
Kebijakan Vladimir Putin itu menurut beberapa pihak mengejutkan dunia Barat.
Hal itu juga sebagai respon Vladimir Putin atas kebijakan sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Rusia oleh dunia Barat.
Salah satu media Jerman, Spiegel, manuver Vladimir Putin atas sanksi ekonomi itu membuat kegugupan di pasar energi Eropa.
Baca Juga: Tes IQ: Uji Logika dan Kejelian Anda, Angka Berapa yang Tersembunyi Dalam Gambar?
Seperti yang dicatat oleh ekonom Jens Sudekum dalam sebuah wawancara dalam majalah itu, pemimpin Rusia itu berhasil 'menyetrum Barat'.
Sementara itu, ahli mata uang, Peter Bofinger percaya bahwa tindakan tersebut sebagai upaya Rusia untuk memperkuat Rubel.
"Jika pelanggan Barat terpaksa membeli rubel untuk dolar dan euro, maka permintaan mata uang Rusia akan meningkat dan nilainya akan naik," kata Bofinger pada 26 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RIA Novosti.
Media Jerman Spiegel juga menyarankan bahwa tujuan ini dapat dicapai.