Sri Lanka Bangkrut, Presiden Gotabaya Rajapaksa Akan Mundur Pertengahan Juli

- 10 Juli 2022, 17:32 WIB
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa didesak untuk lengser dari kursi eksekutif gegara krisis ekonomi hebat yang melanda negara itu.
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa didesak untuk lengser dari kursi eksekutif gegara krisis ekonomi hebat yang melanda negara itu. /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

PR TASIKMALAYA - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa akhirnya berencana untuk mundur akibat demonstrasi besar-besaran di negara itu.

Parlemen Sri Lanka mengungkapkan bahwa Gotabaya Rajapaksa akan lengser dari kursi kepresidenan pertengahan Juli mendatang.

Pengumuman pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa itu menyusul aksi demonstrasi penuh dengan kekerasan setelah Sri Lanka dihantam krisis ekonomi yang parah.

Di hari yang sama, para demonstran menyerbu kediaman resmi Gotabaya Rajapaksa yang berada di ibu kota Sri Lanka karena tidak mampu mengatasi krisis ekonomi di negara itu.

Baca Juga: Charly eks ST12 Alami Kecelakaan, Mobil Remuk dan Hancur

Juru bicara parlemen, Mahinda Yapa Abeywardena membenarkan kabar pengunduran diri Presiden Rajapaksa.

"Keputusan untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai," kata Mahinda pada 10 Juli 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Menindaklanjuti pengunduran diri Rajapaksa, Mahinda meminta pada rakyat Sri Lanka untuk menghormati hukum dan perdamaian.

"Oleh karena itu, saya meminta pada masyarakat untuk menghormati hukum dan menjaga perdamaian," lanjutnya.

Baca Juga: Tes Fokus: Coba Temukan Gambar Wanita Dalam 10 Detik, Bisa Lakukan Itu Kamu Punya Mata Elang, Buktikan!

Sementara itu, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe bersedia untuk mengundurkan diri serupa dengan presiden.

Belum jelas apakah aksi pengunduran ini dapat meredakan kemarahan rakyat.

Rincian bagaimana transisi kekuasaan akan berlangsung masih belum diketahui.

Pembicara sebelumnya menguraikan rancangan dari pertemuan partai politik pada hari Sabtu yang akan mencakup parlemen yang akan memilih pejabat presiden dalam waktu sepekan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apakah Anda Cocok Jadi Pengusaha? Objek yang Dilihat Pertama Ungkap Kepribadian Saat Bekerja

Aksi kekerasan warnai demonstrasi rakyat Sri Lanka.

Sepanjang hari, tentara dan polisi tidak mampu menahan kerumunan pengunjuk rasa yang meneriakkan tuntutan pengunduran diri.

Pengunjuk rasa menyalahkan Rajapaksa atas krisis ekonomi yang dialami negara dengan 22 juta penduduk itu.

Polisi sempat melepaskan tembakan ke udara untuk menertibkan demonstran.

Baca Juga: Tes Fokus: Ada Hewan Kelinci Kecil Pada Bebatuan ini, Temukan Kalau Kamu Memang Punya Mata Tajam!

Tapi hal itu tidak dapat menghentikan kerumunan di sekitar kediaman presiden menurut salah seorang saksi mata.

Baik Rajapaksa maupun Wickremesinghe tidak berada di tempat tinggal mereka ketika gedung-gedung itu diserang.

Di dalam kediaman era kolonial bercat putih milik presiden, siaran langsung Facebook menunjukkan ratusan pemrotes, beberapa terbungkus bendera nasional, berkemas ke kamar dan koridor.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Pesan untuk Momen Idul Adha Tahun Ini

Rekaman video menunjukkan beberapa dari mereka bermain air di kolam renang, sementara yang lain duduk di tempat tidur bertiang empat dan sofa. Beberapa terlihat mengosongkan laci dalam gambar yang beredar luas di media sosial.

Rajapaksa telah pergi pada hari Jumat sebagai tindakan pencegahan keamanan menjelang demonstrasi akhir pekan yang direncanakan, kata dua sumber kementerian pertahanan. 

Kemudian pada hari Sabtu, rekaman video di saluran berita lokal menunjukkan api besar dan asap yang berasal dari rumah pribadi Wickremesinghe di lingkungan Kolombo yang makmur.

Terlihat pengunjuk rasa telah menyalakan api.

Baca Juga: Tes Fokus: Coba Buktikan Kalau Mata Kamu Jeli dan Teliti, Temukan Rusa yang Bersembunyi Hanya Dalam 10 Detik!

Tidak ada laporan segera mengenai korban luka dalam kebakaran tersebut.

Wickremesinghe telah dievakuasi ke lokasi yang aman, kata sumber pemerintah.

Setidaknya 39 orang, termasuk dua petugas polisi, terluka dan dirawat di rumah sakit selama protes, kata sumber rumah sakit pada wartawan.

Negara ini sedang berjuang di bawah kekurangan devisa yang parah yang membatasi impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan yang penting, menjerumuskannya ke dalam krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Cuma Ada 2 Panda? Kalau Berbakat atau Jenius Akan Lihat Lebih dari Itu!

Melonjaknya inflasi, yang mencapai rekor 54,6 persen pada bulan Juni dan diperkirakan akan mencapai 70 persen dalam beberapa bulan mendatang, telah membebani rakyat Sri Lanka.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah