PR TASIKMALAYA - Amerika Serikat akan memberikan tambahan US$450 juta (atau sekitar Rp6,6 triliun) dalam bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk lebih banyak sistem roket jarak jauh.
Pasukan Moskow maju di timur Ukraina dalam upaya untuk merebut jantung industri yang dikenal sebagai Donbas, di mana Ukraina khawatir beberapa pasukannya dapat dikepung dalam gerakan menjepit Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan paket itu akan bernilai hingga US$450 juta dan termasuk empat tambahan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), 18 kapal patroli pesisir dan sungai dan ribuan butir amunisi.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberikan US$6,1 miliar (senilai Rp89 triliun) bantuan keamanan ke Ukraina.
John Kirby, koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk komunikasi strategis, mengatakan Washington bekerja erat dengan Kyiv untuk mengidentifikasi jenis senjata mana yang paling dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam setiap paket.
"Alasan kami melakukannya seperti ini adalah agar kami tetap relevan dengan apa yang terjadi di medan perang," kata Kirby.
Sebelumnya, pada hari Kamis, 23 Juni 2022, Ukraina mengatakan telah menerima tahap pertama HIMARS, sistem senjata jarak jauh yang kuat yang diharapkan Kyiv dapat membantu membalikkan keadaan dalam pertempuran selama berbulan-bulan.
Paket terbaru datang setelah Biden pekan lalu mengumumkan suntikan senjata senilai US$1 miliar (senilai Rp14 triliun) untuk Ukraina yang mencakup sistem roket anti-kapal, roket artileri, howitzer, dan amunisi.
Baca Juga: Taliban Mengatakan Upaya Penyelamatan Gempa Afghanistan Hampir Selesai