Baca Juga: 3 Alasan Wajib Nonton Pachinko, Salah Satunya Berkisah Tentang Masa Penjajahan Jepang di Korea
Merujuk pada sambutan hangat pasangan itu di Trenchtown, yang mengikuti protes menyerukan reparasi budak dari monarki Inggris di ibukota negara itu.
"Ada masalah di sini, yang seperti Anda tahu, belum terselesaikan, tetapi kehadiran Anda memberi kami kesempatan bagi masalah-masalah itu untuk ditempatkan dalam konteks, berada di depan dan di tengah dan harus ditangani sebaik mungkin," jelasnya.
"Tapi Jamaika, seperti yang Anda lihat, adalah negara yang bangga dengan sejarahnya dan sangat bangga dengan apa yang telah kami capai. Kami bergerak dan kami berniat untuk memenuhi ambisi dan takdir kita yang sebenarnya untuk menjadi negara yang mandiri, maju dan makmur," sambungnya.
Sumber mengatakan kepada People, bahwa Pangeran William dan Kate Middleton menyadari situasi dan melakukan protes.
Baca Juga: Tes IQ: Temukan Perbedaan di Gambar Emoji dalam 1 Menit, Buktikan Anda Orang Cerdas dan Jenius!
Setiap keputusan tentang menjadi republik adalah untuk rakyat dan pemerintah Jamaika.
Pangeran William diperkirakan akan mengakui masalah perbudakan dalam pidatonya pada Rabu malam.
Setelah menandatangani buku pengunjung di lobi, mereka juga bertemu istri Andrew Holness, yakni Juliet Holness.
Sebelum disajikan dengan hadiah resmi rum Ruby Appleton Estate, yang dibuat oleh master blender wanita pertama di dunia Dr. Joy Spence.