Transplantasi Paru Ganda pada Pasien Covid-19 Berikan Secercah Harapan untuk Orang Lain

- 12 Juni 2020, 09:15 WIB
ILUSTRASI COVID-19.*
ILUSTRASI COVID-19.* //PIXABAY/

Baca Juga: Pasca Kembali Beroperasi, Penumpang Bus AKDP Alami Peningkatan

Pasien yang merupakan keturunan hispanik, sekarang sudah sadar dan telah menghadapi FaceTiming dengan anggota keluarganya.

Dia tetap menggunakan ventilator dan bernafas melalui lubang di tenggorokan yang disebut trakeostomi, saat dia mengumpulkan kekuatannya sebelum dia dapat keluar dalam beberapa minggu.

Ini adalah pertama kalinya transplantasi paru-paru ganda untuk pasien Covid-19 terjadi di AS.

Baca Juga: Sejumlah Ormas dan LSM Kembali Soroti Transparansi Anggaran Covid-19 Kabupaten Tasikmlaya

Tiongkok juga telah mengumumkan operasi serupa pada seorang wanita berusia 66 tahun pada Maret.

Transplantasi paru-paru pertama di dunia dilakukan di Toronto pada 1986,  dipimpin oleh G. Alexander Patterson, di mana Bharat, yang berasal dari India dilatih.

Sebelum pasien AS dapat menerima transplantasi, ia harus melakukan tes negatif untuk virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga: Ahmad Tazakka Bonanza Ramaikan Bursa Bakal Calon Bupati Tasikmalaya

"Selama beberapa hari, dia adalah orang paling sakit Covid-19 ICU dan mungkin seluruh rumah sakit. Ada begitu banyak setiap siang dan malam, tim kami harus bereaksi dengan cepat untuk membantunya oksigenasi dan mendukung organ-organ lainnya untuk memastikan mereka cukup sehat untuk mendukung transplantasi," ujar Beth Malsin, seorang dokter perawatan kritis.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah