Insiden George Floyd Picu Kerusuhan Sipil, Minneapolis Berencana Tutup Kepolisian

- 9 Juni 2020, 07:12 WIB
Petugas kepolisian terlihat di tengah gas air mata ketika pengunjuk rasa terus melakukan unjuk rasa terhadap kematian George Floyd di tahanan polisi Minneapolis di Minnesota, Amerika Serikat, 30 Mei 2020.
Petugas kepolisian terlihat di tengah gas air mata ketika pengunjuk rasa terus melakukan unjuk rasa terhadap kematian George Floyd di tahanan polisi Minneapolis di Minnesota, Amerika Serikat, 30 Mei 2020. //ANTARA/Reuters/Leah Millis

Dewan Kota Minneapolis belum membahas secara resmi rencana mengurangi anggaran kepolisian atau mengubah tatanan di dalamnya. Namun, Presiden Dewan Kota Minneapolis, Lisa Bender, sebagaimana dikutip CNN, mengatakan mayoritas anggota mendukung rencana tersebut.

"Kami berkomitmen membongkar tatanan kepolisian yang kita tahu saat ini di Kota Minneapolis dan akan membangunnya kembali bersama-sama komunitas dengan menggunakan model baru keamanan masyarakat yang dapat menjaga komunitas kami tetap aman," kata Bender.

Baca Juga: Sosialisasikan AKB, Petugas Lakukan Patroli dan Bubarkan Kerumunan di Pantai Karang Tawulan

Gerakan 'defund the police' didorong oleh kritik masyarakat terhadap anggaran tinggi khas militer yang diterima banyak departemen kepolisian AS.

Aksi itu juga memprotes keterlibatan kepolisian menanggulangi penyakit sosial seperti kecanduan, penyakit mental, dan tuna wisma.

Menurut pendukung gerakan, masalah itu lebih baik diatasi dengan pendekatan layanan sosial sehingga perlu dipikirkan kembali perilaku seperti apa yang pantas disebut sebagai aksi kriminal.

Pejabat yang terpilih di Dewan Kota New York dan Los Angeles juga mengatakan mereka berencana mengurangi anggaran kepolisian dan mengalihkannya ke layanan sosial. Langkah itu menunjukkan gerakan 'defund the police' mulai mendapatkan banyak dukungan di AS.***

 

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah