Kematian George Floyd Dorong Aktivis 'Gen Z' Membentuk Kelompok Hak Asasi DC yang Baru

- 8 Juni 2020, 10:35 WIB
Poster mengenang sosok George Floyd yang beredar di media sosial.
Poster mengenang sosok George Floyd yang beredar di media sosial. /Twitter @BlackLivesUU

"Sekutu kulit putih perlu menjadi kaki tangan dalam perang melawan rasisme terhadap orang kulit hitam," kata LaBayne, mahasiswa pascasarjana kulit putih berusia 23 tahun di Florida State University.

Ia menambahkan bahwa merangkul penyebab ini adalah satu-satunya cara untuk memiliki dampak yang berarti pada tahun 2020.

Baca Juga: Usai Pulih dari Operasi, Pemain Bulutangkis Jepang Kento Momota Siap Angkat Raket Kembali

Puluhan ribu demonstran telah berkumpul di Washington dan kota-kota AS lainnya sejak kematian Floyd untuk menuntut diakhirinya rasisme dan kebrutalan oleh penegak hukum AS dan mendorong keadilan dalam kasus Floyd.

Derek Chauvin, perwira kulit putih yang terlihat dengan lutut di leher Floyd, telah ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat dua serta pembunuhan tingkat tiga. Tiga petugas lain yang terlibat dalam insiden itu dituduh membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan. Keempatnya telah dipecat.

Williams dan LaBayne menghabiskan sebagian besar minggu ini untuk mengurus perincian hal-hal biasa dan mendalam menjelang aksi duduk pada hari Rabu dan pawai dari gedung kantor Senat AS ke Lafayette Park di depan Gedung Putih.

Baca Juga: Langgar Aturan Jarak Sosial, Ratusan Orang Rayakan Berakhirnya Karantina dengan Melompat ke Danau

LaBayne meminta sumbangan kaos untuk sukarelawan dan mengirimkan permintaan untuk wawancara media. Williams mendapat saran dari lima anggota dewan lainnya, termasuk seorang aktivis dengan kelompok hak-hak sipil Black Lives Matters, tentang rute yang dimaksudkan untuk pawai Sabtu dan mengingatkan peserta untuk memakai sepatu yang nyaman.

“Terkadang kami berdebat tentang prioritas. Terkadang kita membuat kompromi. Tetapi pada akhirnya, kami menjaga hal utama tetap menjadi hal utama, seruan untuk keadilan bagi semua saudara dan saudari,” tambah LaBayne.

Protes pada Rabu menarik kelompok beragam sekitar 500 pemrotes yang duduk di depan barisan petugas polisi. Seorang sukarelawan berhasil meyakinkan seorang perwira kulit putih untuk berlutut bersamanya, menarik sorak-sorai dari para demonstran. Yang lain membagikan informasi tentang bantuan penjara bagi mereka yang ditangkap, dan mempromosikan pendaftaran pemilih.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x